LPG Non Subsidi Naik, Dorong Masyarakat Beralih ke Tabung Melon

  • Whatsapp
Tabung LPG 12 kilogram yang berada di gudang distributor (beritalima.com/sugik)
Tabung LPG 12 kilogram yang berada di gudang distributor (beritalima.com/sugik)

JEMBER, beritalima.com | Naiknya harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) Non Subsidi 12 kilogram, mendorong masyarakat untuk beralih ke LPG 3 kilogram atau tabung melon.

Informasi didapat, kenaikan itu terasa mulai bulan Desember 2021 kemarin. Dari yang awalnya harga Rp.144 ribu, naik menjadi Rp.170 ribu.

Bacaan Lainnya

Namun, masuk dipertengahan bulan Februari 2022, harga LPG 12 kilogram kembali naik, dari Rp.170 ribu menjadi Rp.194 ribu.

“Kerasa banget, mulai natal naik 25 ribu, sekarang naik lagi. Itu menjadi beban lagi, karena terlalu banyak naiknya,” kata salah satu konsumen, Nunu kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

Namun demikian, menurut perempuan yang tinggal di Perumahan Taman Gading itu, dirinya sementara tetap menggunakan LPG 12 kilogram. Tetapi, bila ini terus berlanjut, kemungkinan bisa pindah ke LPG 3 kilogram.

“Tetap tidak beralih, meskipun naiknya banyak. Kayaknya kalau naik seperti ini, akan beralih ke LPG 3 kilogram. Kalau saya sendiri, hanya untuk memasak,” ungkapnya.

Dirinya berharap kepada pemerintah, agar harga tersebut bisa turun kembali. “Karena kalau begini terus, masyarakat akan beralih ke 3 kilogram, karena lebih murah,” ujarnya.

Sementara, Ratna salah satu petugas distributor LPG PT Wigati Abadi mengatakan, kenaikan LPG tidak hanya terjadi pada 12 kilogram saja.

“Kenaikan LPG 5,5 kilogram juga terjadi. Awalnya harga Rp.80 ribu, kini menjadi Rp.92 ribu,” bebernya.

Sehingga, mendengar informasi kenaikan harga itu, banyak konsumen mencari LPG subsidi yang 3 kilogram atau yang disebut tabung melon.

“Yang 3 kilogram disini terbatas, karena kami banyak melayani non subsidi. Kenaikan ini mungkin, harga minyak dunia naik. Kurang tahu, apa karena ada perang Ukraina itu,” ucap Ratna. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait