LPI Angkat Bicara Konser Dangdut Mencederai Kota Gerbang Salam Pamekasan

  • Whatsapp

PAMEKASAN-Beritalima.com – Acara Konser Irwan D’academy 2 yang diselenggarakan oleh salah satu Bank ternama yang ada di Kabupaten Pamekasan. Dalam rangka Gemerlap Undian acara tersebut,  membuat laskar pembela Islam( LPI ) Pamekasan akat bicara, Senin (16/10).

 Abdul Aziz Moh. Syahid Panglima  Laskar Pembela Islam(LPI) Pamekasan pada waktu di konfirmasi lewat via Watsap mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kota gerbang salam harus dicederai dengan adanya konser dangdut.

“Pamekasan yang dikenal sebagai kota gerbang salam, sangat tidak pantas sekali ketika diisi dengan kegiatan-kegitan yang melanggar norma agama,” Katanya Aziz kepada beritalima.com(15/10).

Sementara itu dirinya menambahkan bahwa sebulan dari acara tersebut dari pihak penyelenggara Bank datang ke kediamanya untuk memberitahukan perihal acara tersebut.

“Sebulan sebelum dari acara konser tersebut pihak Bank penyelenggara datang kerumah untuk memberitahukan kegiatan tersebut dengan membawa fatwa dari MUI yang isinya adalah batasan-batasan dalam pelaksanaan acara. Tapi saya tidak mengiyakan karena LPI tidak ada wewenang,”imbunya.

“Setalah itu dua hari sebelum acara kita ketemu lagi, kita meminta jaminan ketika acara, apa bisa dipastikan tidak melanggar dari norma-norma yang disepakati seperti harus berpakaian islami, dan mereka mengatakan lagu bernuansa religi, tidak ada yang menyanyikan dangdut,”jelas Aziz.

Tapi ketika tadi saya hadir dilapangan, beserta masyarakat, ternyata setelah dari tiga lagu, lagu ke empat bernuansa dangdut “jelasnya.

“Masyarakat sudah takbir mau masuk kedalam, tapi kami negosiasi, kami sampaikan, kalau masih seperti ini takut masyarakat akan membubarkan dengan paksa, dan alhamdulillah ketua dari Panitia langsung menghentikan lagu dangdut tersebut,” lanjutnya.

Aziz menegaskan, ketika kegiatan apapun itu, siapapun artisnya ketika sudah melanggar norma-norma agama maka sangat tidak pantas ada di pamekasan.

“Apapun itu bentuknya, apapun itu konsernya, siapapun penyanyinya, ketika sudah melanggar dari norma-norma maka kita bisa mengatakan itu sangat tidak pantas,” tegasnya.

Sementara itu pihaknya akan tetap melakukan kontrol membantu aparat.

“Kami bagian masyarakat pamekasan akan selalu melakukan kontrol untuk membantu aparat Kepolisan dan Satpol PP dalam menertipkan agar supaya ketika ada acara apapun itu bentuknya tidak melanggar norma-norma agama ataupun norma adat,” tegasnya.

(Muezul

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *