LPJU di Cluring Mati Dua Tahun, Warga Gelap-Gelapan: Tokoh Masyarakat Bongkar Anggaran yang Harusnya Ada!

  • Whatsapp
Foto: Nampak tergelantung dicagak, lampu penerang jalan mati. (Doc, Rony)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Malam di Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, berubah mencekam. Sejumlah Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di jalur tikungan yang ramai kendaraan itu sudah hampir dua tahun mati total. Ironisnya, ada satu-dua lampu yang sampai terlepas dari cagak, menggantung tak terurus.

Bagi warga, kondisi ini jelas mengancam keselamatan. Jalan gelap di titik rawan tikungan itu sudah sering membuat pengendara was-was, bahkan beberapa kali terjadi kecelakaan. Masyarakat pun menjerit, menuntut adanya kepastian perbaikan.

Bacaan Lainnya

Tokoh Masyarakat yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Pendopo Semar Nusantara, Uny Saputra, ikut bersuara. Ia menyebut pemerintah daerah tak bisa lagi beralasan soal anggaran.

“LPJU itu bukan proyek main-main. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menganggarkan pemeliharaan LPJU melalui APBD. Bahkan, ada dasar hukum dan aturan jelas: Dinas PU CKPP bertugas menangani perawatan dan perbaikan. Jadi kalau sampai dibiarkan mati hampir dua tahun, ini jelas bentuk kelalaian,” tegas Uny Saputra.

Uny menambahkan, selain APBD, pemerintah daerah juga punya sumber lain. Pajak daerah termasuk pajak penerangan jalan (PPJ) yang dipungut dari masyarakat, bahkan opsen pajak kendaraan bermotor, juga masuk ke PAD dan seharusnya dikembalikan untuk kepentingan publik, salah satunya lampu jalan.

“Warga setiap bulan bayar pajak listrik dengan komponen PPJ. Itu uang rakyat. Tapi nyatanya rakyat dibiarkan gelap-gelapan. Sementara aturannya jelas: biaya pemeliharaan LPJU sudah disiapkan di kas daerah. Pertanyaannya, ke mana larinya anggaran itu?” sergah Uny dengan nada tinggi.

Masyarakat Sumberwaru berharap pemerintah tidak lagi menutup mata. Bukan hanya soal kenyamanan, tapi nyawa pengguna jalan taruhannya.

“Kami minta Bupati, DPRD, dan dinas terkait segera turun tangan. Jangan tunggu ada korban jiwa baru sibuk perbaiki,” pungkas Uny.

Sementara itu, Kepala Dusun Sumberwaru, Budi Brong, mengaku pihak desa sudah berulang kali melaporkan kerusakan LPJU ke instansi terkait. Namun jawaban yang diterima selalu sama: “Iya pak, segera kita perbaiki.”

“Nyatanya, hampir dua tahun tidak pernah ada teknisi yang datang. Laporan kami seperti angin lalu. Warga semakin resah, sementara jalan tetap gelap gulita,” ungkap Budi. (Ron//B5)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait