BANGKALAN, beritalima.com – Kwaliatas Raskin Under quality , sebagian Rumah Tangga Sasaran (RTS) mengeluhkan, dikarnakan beras tamapak coklat dan berserbuk, ini terjadi di Kecamatan Tragah, Bangkalan., salah satu kepala Desa di Kecamatan Tragah, MA, mengatakan, ya sampean lihat sendiri, sambil menunjuk beras raskin kepada awak media ini, lanjut dia, ini sudah terpaksa kita terima, karena apa, sudah terlalu lama kita nunggu datangnya Raskin, seharya paling lambat itu bulan Februari malah bulan Juni kita terima, ini kita terima karna terpaksa kasihan masyarakat jika masih menunggu lama lagi, akan tetapi apabila terjadi lagi pasti kami kembalikan ke Bulog, “tegas Kades yang baru menjabat ini.
Dikonfirmasi terpisah, Dwi Heruherliyanto mengatakan,” memang standart kita adalah medium sesui dengan keppres, Dwi Heru mengakui dan tidak menutup mata, memang banyak ke kita yang melakukan audensi terkait masalah ini, malai tahun 2015 kita dapat beras dari Jawa karena kita tidak mengadakan pengadaan dari rekanan lokal, semua stok di Divre Bulog Bangkalan, seperti dari gudang Pacitan, Gudang Ponorogo ini, Maluku, makanya bulog dikatakan stok Nasional, sebelum didapat yang jelas pasti diadakan surve – surve, secara aturan hanya biasa mengambil sample 10% saja dari 100%,.pada saat kita tusuk 10% bagus sesuai aturan sudah masuk target sesuai keppred tadi, untuk yang 90% tentu kita akan tanda tanya, walaupun sudah adakan surve dari pengadaan dari Jawa, kami tetap mengadakan surve sendiri disini, jika masih ada yang ke kecolongan terkait under quality , kami tidak lepas tanggung jawab begitu saja, kami berkomitmen 1 x 24 jam siap menerima dan mengganti sesuai standart quality, papar Kepala subDivre Bulog Bangkalan,
Dwi Heru menambahkan, ” kami tetap mengadakan perawatan berkala per tiga bulan sekali di gudang kami sendiri”, imbuhnya.
Dwi Heru karna masih baru menjadi Kepala Sub divre Bangkalan, ditanya terkait dugaan permainan di dalam yang bekerjasama dengan oknum Kecamatan terkait distribusi, yang mana hanya suratnya yang keluar tapi beras tetap ditempat, tentu melibatkan rekanan, Heru mengatakan, saya belum bisa mempelajari, memang kepala Distribusi orang lama, yang jelas saya belum tau pasti dan belum cek barang yang di tengah didalam gudang, kelitnya.
Salah satu LSM Pemantau kebijakan Publik dan Transparasi Anggaran (LPKP -TA JATIM), melihat lemahnya pengawasan Pengadaan di pihak Bulog dan Pendistribusian Raskin sampai di Masyarakat, Bangkalan ini dan Madura pada umumnya beda dengan wilayah lain, saat ini minim pengawasan, baik itu dari pihak birokratif atapun yudikatif, seakan – akan sudah tidak sayang pada masyarakat miskin, yang penting sudah di pagukan atau dianggarkan, persoalan Tepat tidak tepat sasaran, itu tidak ada kepedulian sama sekali, ini sudah mencidrai amat UUD ’45, seharusnya turun gunung biar tau Maskin yang di desa,” terang Koordinator Jatim,Ishaq Effendy, lanjutnya,
Dari pihak kepolisian setempat juga lemah, seharusnya pengawalan distribusi harus betul – betul sampai, jangan asal keluar gudang bulog lalu DO (Delivery Order) dibubui tanda tangan kemudian, ikut pengamanan pertandingan sepak bola, apakah anggota Sabara kekurangan pesonil dipolres Bangkalan sehingga satu – satunya anggota yang jaga di bulog di tarik, ini tidak masuk akal, kalau Pihak Sabara tidak bisa mengawal pengiriman raskin ke desa, kepala sub divre atau kepala gudang kordinasi dengan pihak KODIM 0829 Bangkalan, ini kami belum investigasi lebih intensif, kami terus menpertanyakan apakah pedistribusian Januari – Februari benar benar sesuai pagu dan dirasakan maskin, Untuk yang Maret – Juni Yang belum ditebus tetap kami kawal,” paparnya .
Sampai saat ini masih ada dua kecamatan yang belum tertebus, 16 Kecamatan yang lain sudah terdistribusikan, Dwi menbenarkan hal itu, tidak ada kata terlambat sebenarnya, hanya saja kordinator tingkat kecamatan belum melengkapi proses administra dengan bulog, soal pagu tidak ada masalah, kami om time dan 1X24 jam siap distribusikan, Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Socah dan Kecamatan Labang yang belum, kemarin Kamal sudah ada penebusan, sekali lagi saya jelaskan untuk pengadaan, kami tidak mengadakan pengadaan lokal, atau kerjasama dg rekanan lokal , semua dari jawa. ” tegasnya.(Manggar).