LPPM Gelar Dialog Kebangsaan, “Meneguhkan Rasa Nasionalisme dan Cinta NKRI” di Pesanggaran dan Siliragung

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Ratusan pemuda ring 1 tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur, komitmen jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka yang tergabung dalam Lembaga Pemuda Peduli Masyarakat (LPPM), Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung ini juga bertekad akan memerangi seluruh musuh negara.

Niatan mulia tersebut, dicetus dalam acara Dialog Kebangsaan dengan tema ‘Meneguhkan Rasa Nasionalisme dan Cinta NKRI’, yang digelar LPPM dirumah makan Rojo Nogo, Pesanggaran. Untuk lebih memantapkan hati, agenda akbar ini mengundang sejumlah tokoh sebagai pembicara. Yakni Ketua Pemuda Pancasila (PP) Banyuwangi, Eko Suryono S Sos, Ketua Forum Suara Blambangan (Forsuba), H Abdillah Rafsanjani dan Ketua Forum Peduli Umat Indonesia (FPUI), Kiai Hanan.

“Banyak kepentingan asing yang terus mencob merongrong bangsa kita,” ucap Abdillah Rafsanjani selaku pembicara pertama, Kamis (16/11/2017).

Sesepuh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi, ini juga mengajak seluruh peserta dialog, untuk mewaspadai dan memerangi 3 musuh negara. Yakni kejahatan teroris, koruptor dan bahaya laten Komunis atau segala ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Ketua PP Banyuwangi menambahkan, untuk kondisi saat ini, yang paling berbahaya adalah paham Komunis. Karena dengan bergulirnya era reformasi yang dibarengi dengan kebebasan berpendapat, paham yang pernah mencoba menggulingkan Pancasila tersebut seperti mendapat angin segar.

“Para penganutnya sudah berani terang-terangan memperkenalkan pahamnya. Bahkan ada yang sampai membuat buku dengan judul yang blak-blak an,” kata Eko.

Dan disesi terakhir, Kiai Hanan selaku saksi kekejaman laten Komunis G30SPKI, bercerita tentang pengalaman hidupnya. Dimana dia telah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kekejaman PKI.

“Mereka itu juga biasa berbohong, menipu, memaksa, dan mereka sangat kejam,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua panitia, Mafud Syamsul Hadi, mengaku sengaja menggelar dialog kebangsaan guna membentengi kaum muda dari pengaruh radikalisme dan laten komunis. Sekaligus memperkokoh rasa Nasionalisme dan cinta NKRI dihati seluruh generasi muda penerus bangsa.

“Intinya kita mengajak seluruh generasi muda untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” katanya.

Agenda ini dimaksudkan sebagai upaya memangkas penyebaran paham komunisme akibat dari demonstrasi berlogo Palu Arit yang terjadi di daerah ini yang sedang dalam proses persidangan. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *