LSM LIRA Kirim Surat ke Komite Nobel Perdamaian, Cabut Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com — LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mengirimkan surat ke Komite Nobel Perdamaian agar mencabut hadiah Nobel Perdamaian yang pernah diterima tokoh politik Aung San Suu Kyi tahun 2012. Tokoh sentral di Myanmar itu dinilai tidak pantas dan layak diberi hadiah Nobel Perdamaian.

Menurut Presiden LSM LIRA, HM. Jusuf Rizal di Jakarta, dirinya dulu begitu simpatik kepada perjuangan Aung San Suu Kyi (Kini Ketua Partai Nasional Liga Demokrat) sebagai tokoh politik yang dipenjara atas sikap-sikap politik dan perlawanannya pada rezim kekuasaan yang dinilai tidak benar. Karena simpatik terhadap perjuangan perempuan itu, ia pernah ke Myanmar

“Namun melihat kekejamannya membiarkan pembantaian Muslim Rohingnya oleh Tentara Budha Myanmar saya merasa jijik dan sangat tidak bersimpati. Bukan karena yang dibantai Muslim, jika bukan Muslim pun, tindakan itu tidak berprikemanusiaan dan berprikeadilan,” tegas pria yang juga menjadi Presiden Partai Parsindo (Partai Swara Rakyat Indonesia) itu.

Yang membuat dirinya prihatin anak-anak yang tidak berdosa dan tidak paham apa-apa juga dibantai. Sebagai seorang perempuan Aung San Suu Kyi tidak memiliki nurani yang baik. Tidak beprikemanusiaan. Mereka seolah menjadi Tuhan menghabisi nyawa manusia. Padahal sebagai pemimpin partai NLD, Aung San Suu Kyi seharusnya dapat menciptakan kedamaian bagi setiap umat manusia di negaranya.

“Untuk itu Aung San Suu Kyi tidak layak memperoleh hadiah Nobel Perdamaian yang diberitan tahun 2012. Komite Hadiah Nobel Perdamaian, LSM LIRA akan kirimi Surat Resmi agar menjadi perhatian dunia. Mata dunia harus dibuka, bahwa pembantaian Muslim Rohingnya adalah kejahatan kemanusiaan. LSM LIRA sebut Aung San Suu Kyi sebagai Penjahat Kemanusiaan,” tegas Jusuf Rizal

Dikatakan LSM LIRA akan menggalang dukungan agar negara-negara lain serta kelompok anti kekerasan kemanusiaan (HAM) di dunia memiliki perhatian terhadap kekejaman, kejahatan dan pembantaian warga Rohingnya di Myanmar. Ini jangan dilihat masalah agama, tapi kejahatan kemanusiaan. Karena tidak satu negara pun yang dapat semena-mena menghabisi nyawa setiap manusia.

LSM LIRA juga turut menandatangani Petisi pencabutan Hadiah Nobel Perdamaian melalui @ChangeOrg_ID. Kini sudah ditandatangani lebih dari 30 ribu orang. Dibutuhkan 4 ribu lebih petisi lagi. Perserikatan Bangsa Bangsa: CABUT NOBEL PERDAMAIAN AUNG SAN SU KYI – Tandatangani Petisi! change.org/p/perserikatan… lewat @ChangeOrg_ID

Menurut catatan Redaksi LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) merupakan LSM/NGO (Non Governance Organization) yang telah memiliki jaringan dalam dan luar negeri. Didirikan oleh HM. Jusuf Rizal tahun 2004 dan berhasil meraih Rekor Muri 2009, sebagai satu-satunya LSM terbesar dan terbanyak cabangnya di Indonesia. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *