LSM LIRA Minta Batu Andesit di Kawasan Kayutangan Herritage Kota Malang “Dibongkar”

  • Whatsapp

Malang, beritalima.com| Proyek Pembangunan di kawasan Kayutangan Kota Malang, Jawa Timur, akan dibangun wisata Herritage. Hal itu mencontoh seperti yang sudah dilakukan di Yogyakarta beberapa waktu lalu, di lokasi tugu Jogja yang dibangun dengan menggunakan batu andesit. Namun, proyek pembangunan yang berada di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang tepatnya yang berada di seputar patung tugu Chairil Anwar tersebut secara kasat mata terlihat “amburadul”.

“Penataan batu andesit di kawasan tersebut tidak tambah bagus, pelaksanaan pembangunannya terkesan asal-asalan. Pemasangan batu andesit diduga tidak sesuai spesifikasi, ketebalannya tidak rata,” ungkap M Zuhdy Achmadi Koordinator LIRA Malang Raya kepada awak media, Rabu 29/02.

Bacaan Lainnya

Proyek tersebut sudah lama disorot, sejak awal proyek dikerjakan hingga selesei Desember 2019 lalu. Batu andesit yang sudah terpasang banyak yang “goyang” saat dilalui kendaraan.

“Proyek itu memang belum lama selesai dibangun, namun batu andesit di area Monumen Chairil Anwar tersebut sudah amburadul. Beberapa batu tampak mengelupas dan keluar dari area pemasangan. Selain itu juga terdapat pembatas yang dibuat agar area yang rusak tak dilalui kendaraan,” katanya.

Ia melanjutkan, jika ditemukan ketidaksesuaian pekerjaan, maka kontraktor wajib memperbaikinya, bila perlu mengganti material yang sesuai dengan spesifikasi yang ada di RAB. Karena masih ada masa pemeliharaan.

“Kontraktor harus bertanggung jawab selama dalam masa perawatan ini, bila perlu ganti semuanya sebelum menjadi permasalahan yang panjang,” papar Didik, panggilan akrab koordinator LIRA Malang Raya.

Kondisi penataan batu andesit di kawasan Koridor Kota Malang

Selain itu ia mempertanyakan  kinerja Aparat Pengawasan  Intern Pemerintah (APIP). APIP yang memegang peranan penting dalam menjaga reputasi dan image pemerintah seharusnya bertindak lebih cepat menyikapi hal tersebut sebelum menimbulkan opini negatif ditengah masyarakat. Menurutnya, dampak dari APIP yang baik adalah rakyat akan puas dengan pelayanan dan kinerja pemerintah sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.

“Apalagi Mendagri sudah menginstruksikan, sebagai pengawas harus turun langsung jika ada dugaan kerugian negara,” lanjutnya.

Namun, imbuh Didik, semua pekerjaan yang secara kasat mata terlihat amburadul, harusnya APIP turun dan bertindak, panggil semua pihak yang terkait langsung dengan proyek tersebut termasuk kontraktor yang mengerjakan. Hal itu penting untuk mengetahui dengan jelas dimana letak kesalahan pekerjaan tersebut, apakah  human error atau faktor alam, sehingga dapat diketahui pelaksanaan proyek tersebut sesuai spec atau tidak.

“Intinya, APIP itu sebagai pengawas harus bertindak mulai dari pelaksanaan awal. Padahal secara kasat mata dilihat sudah amburadul, APIP harus mempertanyakan apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai spesifikasi apa belum, jalankan fungsi pengawasannya. Jangan menunggu masyarakat berteriak baru bertindak. Harusnya APIP tahu lebih dulu,,” tutupnya.

Sementara, itu Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko juga menyampaikan bahwa, jika pekerjaan tersebut memang banyak yang pecah pecah batunya dan itu harus diganti.

“Iya betul banyak yang pecah batunya dan mesti diganti diperbaiki,” ujar Wawali Kota Malang kepada awak media.

Pantauan media hingga saat ini, masih ada batu andesit yang belum diganti semua. Dan ada dua sisi yang kini telah dipasang pembatas khusus, tepat di bawah Monumen Chairil Anwar dengan kerusakan yang tak terlalu parah. Sementara satu sisi lainnya tampak mengalami kerusakan lumayan parah, dengan batu andesit yang banyak mengelupas. [san]

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait