Jombang | beritalima.com – Lahan pertanian Kabupaten Jombang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) No.10/2021 seluas 40.433,36 hektar termasuk kawasan pangan berkelanjutan seluas 38.149,36 hektar. Namun hasil panennya tiap tahun diserap PT. Sinar Makmur Komoditas (SMK). 1 hektar padi per hektarnya bisa menghaailkan 6,5 ton gabah. Sedangkan harga padi dari petani seharga Rp4.250 dijual ke Askom sebesar Rp4.300/kg lalu dijual lagi ke PT SMK sebesar Rp4.325.
Jadi PT SMK mengambil keuntungan Rp25 per kilogramnya. Hal itu dirilis pada 22 Maret 2022 lalu saat panen raya di Desa Sembung, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, kemungkinan awal tahun 2023 ada peningkatan harga hasil panen palawija dan kenaikan harga tembakau.
Dikatakan Ir. Much Roni, M.M, kawasan pertanian di Kabupaten Jombang menjadi andalan komoditas padi yang menjadi lumbung pangan nasional 60% termasuk ke Jakarta. Dalam setahun bisa menjual hasil panen bisa tiga kali karena berdasarkan pola tanam ada yang padi padi padi, padi padi jagung, dan padi jagung jagung. Namun di utara brantas berbeda yakni padi tembakau jagung.
Dari pantauan beritalima.com di penghujung tahun 2022, kawasan pertanian tidak semua kecamatan di Kabupaten Jombang didominasi tanaman pangan namun di kawasan pegunungan dan utara brantas terdapat tanaman perkebunan. Misalnya di Kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Ngusikan, dan Kabuh tanaman palawija diselingi tanaman perkebunan tembakau pada musim kemarau.
Lebih lanjut wartawan ini mencoba melirik sistem pola tanam di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Sistem pola tanamnya berdasarkan waktu dan pergantian musim seperti padi tembakau jagung untuk luaa areal tanaman 300 hektar. Hasil panen palawija kemungkinan diserap oleh asosiasi komunitas pertanian yang sama dan dijual pada PT yang sama.
Namun hasil panen tanaman tembakau diserap oleh PT Sadana Arif Nusa dan diserap oleh pabrik rokok jarum. Harga jual tembakau terbilang variatif karena bisa dijual rajangan, lembaran saat buka gudang dengan harga yang sama berdasarkan perdagangan sistem oligopoli yang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
“Luas lahan persawahan di desa kami seluaa 300 hektar ditanami padi tembakau dan jagung. Tembakau diserap PT Sadana Arif Nusa dan PT Jarum,” ujar Kusno selaku Kepala Desa Mangunan kepada beritalima.com, Rabu (28/12/2022).
Reporter : Dedy Mulyadi