Lucy Kurniasari Sosialisasikan JKN Dan BPJS, Apresiasi Program Kesehatan Eri Cahyadi Berbasis NIK KTP

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, menegaskan komitmennya dalam mendorong optimalisasi program jaminan kesehatan nasional (JKN) dan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS.

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kegiatan sosialisasi Program JKN dan KIS di jl. Demak Timur VIII RT 8 RW 6 Surabaya, pada Jumat, 23 Mei 2025.

Dalam Kesempatan tersebut, politisi partai Demokrat ini menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi yang telah menghadirkan layanan kesehatan berbasis KTP bagi warganya.

“Janji Pak Eri pada periode pertama benar-benar diwujudkan. Warga cukup menunjukkan KTP untuk bisa berobat, dan sekarang program itu mulai diadopsi secara nasional melalui integrasi data NIK,” ujar Lucy.

Anggota DPR RI 5 periode ini menambahkan, ke depan masyarakat tidak perlu lagi membawa kartu BPJS secara fisik, karena layanan kesehatan akan terintegrasi melalui E-KTP.

Selain itu, ia mengedukasi masyarakat agar memiliki dua jenis BPJS, yaitu BPJS Kesehatan untuk perlindungan kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan sosial seperti kecelakaan kerja, kematian, serta hari tua.

Lucy juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah mendaftarkan berbagai kelompok rentan ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan, termasuk kader Posyandu, RT/RW, dan relawan kesehatan.

“Ke depan, kita harapkan Universal Coverage tidak hanya untuk BPJS Kesehatan, tapi juga Ketenagakerjaan. Surabaya harus menjadi percontohan nasional,” tegasnya.

Selain jaminan sosial, Lucy menyoroti keberhasilan Surabaya dalam penanganan stunting. Dengan angka prevalensi stunting hanya 1,7 persen, Surabaya menjadi salah satu kota dengan penanganan terbaik di Indonesia, bersaing ketat dengan Yogyakarta.

Lebih lanjut, Lucy menyoroti peningkatan layanan kesehatan secara nasional yang kini telah ditunjang oleh penguatan fasilitas dan SDM. Rumah sakit kini dilengkapi peralatan baru, dan tenaga kesehatan diperkuat melalui sistem berbasis rumah sakit dan universitas.

Tak lupa, Lucy juga mempromosikan pemanfaatan aplikasi JKN Mobile yang memungkinkan masyarakat memantau antrean, memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama, hingga mengganti faskes tanpa harus datang langsung.

Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran iuran BPJS bagi peserta yang mampu.

“Ini gotong royong. Yang sehat mensubsidi yang sakit. Kalau mampu, jangan hanya berharap subsidi. Bayarlah iuran secara rutin, terutama bagi yang bisa masuk kelas 1 dan kelas 2,” tukas Lucy.

“Ini merupakan upaya sinergis antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas cakupan perlindungan sosial dan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait