JAKARTA, Beritalima.com– Pola pikir Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan jauh lebih maju. Karena itu, yang bersangkutan selalu trending di twitter. Netizen menyanjungnya karena Mei 2021 sudah mengajukan pembatasan darurat tetapi pembatasan itu ditolak Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kalau informasi itu benar, papar pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga, Anies tampaknya berfikir lebih maju selangkah dibandingkan Pemerintah Pusat dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) di tanah air. Anies lebih mampu memprediksi lonjakan kasus Covid-19 daripada Pusat.
Hal itu juga diakui Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang menyatakan, pihaknya tidak memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi ini. Padahal LBP dengan suara lantang menolak
Anies yang mengajukan pembatasan darurat.
Anies mampu memprediksi hal itu karena menggunakan pendekatan saintifik dalam mengatasi Covid-19. Dengan saintifik, Anies bersama timnya mampu memprediksi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
Kemampuannya memprediksi itu, kata pria yang akrab disapa Jamil itu ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Senin (6/7) petang, selain Anies memang punya latar belakang akademis, juga karena ia didampingi tim ahli kesehatan yang kepakarannya sangat mumpuni.
Sinergisitas ini membuat kerja mereka sangat sistematis, komprehensif, dan menjangkau permasalahan ke depan.
Hanya saja, cara kerja Anies kerap mendapat benturan dari pihak lain yang pola kerjanya jauh berbeda. Benturan ini yang membuat konsep bagus akhirnya tak dapat dijalankan.
Jadi, pola kerja Anies sebaiknya diadopsi oleh Pusat agar sinergisitas antara daerah dan pusat dapat sinkron. Hal itu juga akan memudahkan koordinasi daerah dan pusat dalam mengatasi persoalan, termasuk kasus Covid-19.
Melihat pola kerja Anies, memang sudah selayaknya yang bersangkutan mendapat kepercayaan untuk memimpin lingkup yang lebih luas. Untuk itu, peluang Anies untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 semakin besar.
Harapannya, kalau Anies sapat memimpin Indonesia, diharapkan ia dapat menata manajemen negara yang lebih saintifik. Manajemen seperti ini akan lebih terbuka dan dinilai oleh siapa saja secara lebih terbuka.
“Harapan tersebut hanya akan terwujud kalau pemilih di Indonesia lebih banyak yang rasional daripada yang emosional. Dengan pemilih rasional, dimungkinkan terpilih capres yang mumpuni, termasuk menggunakan pendekatan saintifik,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga
. (akhir)