Batukota, – Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Jawa Timur menemukan adanya dana sebesar Rp 1,6 miliar yang masih ngendon di Dinas Pendidikan Kota Batu, pasalnya dana yang semestinya menjadi hak dan harus segera diberikan kepada para guru sebagai tunjangan profesi, hingga saat ini belum diberikan kepada para guru.
Kepala dinas Dindik Kota Batu, Mistin saat dikonfirmasi mengelak jika dana tersebut belum cair. Menurutnya dana sudah dicairkan dan diberikan kepada para guru dan kepala sekolah namun masih ada kekurangan.
” Para guru sudah dibayar namun ada kekurangan, kekurangan nantinya bisa dibayarkan ditahun berikutnya. Sebab, para guru ada yang naik pangkat namun gajinya masih tercatat pada pangkat yang lama bahkan ada juga yang SK nya belum keluar, itu yang menjadi kendala Dinas Pendidikan,” terang Mistin.
Namun saat ditanya berapa total guru yang belum menerima tunjangan tersebut, Mistin tidak bisa memberikan penjelasan secara kongkrit. “Dikonfirmasi ke Pak Rais selaku Kabid Pendidikan dan Kependidikan,” katanya.
Menanggapi dugaan ini, Direktur Lembaga Pengkajian Pengeluaran Pendapatan Keuangan Negara dan Daerah (LP3KND) Supriyadi, merasa heran adanya penyimpanan uang seperti itu dan tidak bisa dibenarkan karena sudah menyalahi aturan. Dengan menunda keuangan, kata dia, bisa diduga sebagai bentuk pelanggaran hukum dan korupsi.
“Kalau disimpan di bank tentunya ada bunganya. Nah, yang menjadi pertanyaan bunganya diambil oleh siapa?” kata dia dengan penuh tanya.
Selain itu, lanjut dia, ketika disimpan dan yang berhak tidak menerima termasuk merugikan orang lain. Dalam hal ini ratusan guru sudah dirugikan oleh pihak Dinas Pendidikan.
“Ini harus segera diluruskan. Kalau tidak segera, bisa saja Dindik dituntut melalui pengadilan. Dan bisa saja penegak hukum mendakwa sebagai upaya korupsi,” kata dia.
Ditempat terpisah, Ketua Komisi C DPRD Batu, Didik Mahmud mengaku sudah menindak lanjuti masalah ini. Didik membeberkan jika temuan BPK tahun 2015 adalah kegiatan ditahun sebelumnya yaitu tahun 2014.
“Itu sudah rampung mas, temuan 2015 kan kegiatan ditahun 2014 kami juga sudah menindak lanjuti,” kata politisi Partai Golkar pada awak media.
Sementara itu, salah satu guru yang namanya tak mau disebutkan karena takut menuturkan jika dirinya belum menerima tunjangan guru sesuai yang diharapkan dari pemerintah pusat melalui Dindik Batu.
“Belum selesai mas, toh sampai saat ini kami belum menerima. Alasan dinas beragam, coba dicek dan ditelusuri sendiri saya gak berani,” keluh salah 1 guru yang takut namanya disebut.(Lih/sn)