MALANG, Beritalima.com-
Lukisan Johann Wolfgang von Goethe berteknologi QR Art atau Codeisme karya Doddy Hernanto turut menghiasi pameran bertajuk “Universum Mensch Intelligenz” (UMI) yang berlangsung di Malang Creative Center (MCC), Jl Ahmad Yani No.53 Blimbing, Malang sejak 15 Agustus sampai 10 Sep 2024. Ada banyak mahakarya dari dari berbagai peneliti dunia yang ditampilkan dalam pameran sains ini.
Direktur Goethe-Institut Indonesia, Antje Nehis mengungkapkan, sebelumnya pameran UMI telah digelar di Museum Geologi Bandung dan Perpustakaan Nasional Jakarta. Lebih dari 70 ribu pengunjung yang datang pada pada acara pameran tersebut.
Sedangkan pameran di MCC
merupakan hasil kerjasama antara Goethe-Institut Indonesia dan Max Planck Society dengan Program Studi Sastra Jerman, Universitas Negeri Malang (UM).
Menurut Doddy Hermanto yang akrab dipanggil Mr D, keikutsertaan dirinya dalam pameran ini karena dianggap karyanya mewakili lima area tematik dalam pameran tersebut yaitu, Alam Semesta, Sejarah Manusia, Otak, Antroposen, dan Kecerdasan Buatan. Doddy membuat karya lukisan khusus Johann Wolfgang von Goethe.
“Karya QR Art ini, yang merupakan singkatan dari Quick Response Art, adalah satu-satunya di Indonesia. Ketika pengunjung memindai QR Art yang terdapat pada lukisan menggunakan ponsel akan terhubung ke sebuah jendela digital terbuka, membawa mereka lebih dekat mengenal sosok Johann Wolfgang von Goethe dan yang membuat karya ini istimewa adalah kehadiran Codeisme yang dipadukan dalam lukisan, pengunjung dapat mengakses jejak digital dan informasi mengenai kontribusi Goethe di dunia sains, dengan pengalaman yang interaktif dan modern,” ujar seniman digital ini.
Johann Wolfgang von Goethe seorang tokoh terkenal dalam dunia sastra. Goethe, lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 28 Agustus 1749, merupakan seorang multitalenta yang terkenal sebagai seorang penyair, novelis, ilmuwan, negarawan, kritikus dan beliau disebut juga sebagai seorang polymath.
Kontribusinya yang besar terutama terlihat dalam sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Sampai saat ini, dari 275 tahun setelah ia lahir, karya dan pemikirannya masih relevan dan memotivasi banyak orang di seluruh dunia/@, termasuk di Indonesia.(Yul)