Lulusan Sekolah Pilot Banyuwangi Siap Bersaing Dikancah Mancanegara

  • Whatsapp

BANYUWAMGI, beritalima.com – Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi kembali meluluskan 27 pilot non diploma angkatan IX dan X. Diharapkan, pilot-pilot tersebut bisa bersaing dengan ekspansi pilot mancanegara yang saat ini membanjiri angkasa nusantara.

Pilot yang diwisuda telah menempuh pendidikan selama 2,5 tahun. Mereka merapungkan berbagai program pendidikan. Diantaranya, Private Pilot License (PPL), Comersial Pilot License (CPL) dan Instrument Rating (IR).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) pada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono mengatakan, lulusan pilot dari sekolah dibawah naungannya dipastikan handal dan profesional. Karena mereka didik dengan baik dan menggunakan peralatan canggih. Tentunya hal ini tidak akan membuat lulusan dari sekolah berplat merah ini kalah saing dengan pilot dari mancanegara.

“Kalau standart pilot di Indonesia sudah mengacu pada ketentuan internasional tentunya kita tidak perlu takut. Bahkan keinginan kita itu pilot Indonesia bisa eskpansi ke luar negeri. Adanya pilot asing ke Indonesia merupakan hal yang wajar. Tapi yang perlu kita siapkan adalah pilot yang betul-betul mengerti dengan baik bidang tugas secara kualitas tidak perlu diragukan,” ujarnya kepada media, usai digelar wisuda di Hanggar Alpha, Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi, Sabtu (3/3/2018).

Diakuinya, saat ini masih ada pilot yang menganggur. Namun perlu diketahui, lulusan sekolah pilot tidak langsung bisa bekerja di perusahaan airline besar. Karena mereka harus menempuh pendidikan lagi untuk bisa menerbangkan pesawat lebih besar yang kebanyakan dimiliki maskapai besar. Dirinya berpesan kepada pilot-pilot baru tersebut untuk melihat pangsa pasar yang sesuai dengan keahlian mereka.

“Ada hal yang perlu saya tanamkan ke pilot baru. Bekerja harus berjalan mulai bawah. Saya contohkan saja jika saya lulus menjadi sopir bajaj, kemudian melamar jadi sopir bis, itu tidak bisa. Masuklah dalam bidang yang sesuai kualifikasi terlebih dahulu nanti seiring waktu akan meningkat. Ini karena banyak pilot muda yang ingin langsung ke airline besar tapi tidak sadar jika persaingan masuk ke airline besar itu sangat ketat,” tambahnya.

Kepala BP2 Penerbang Banyuwangi, Afen Sena menambahkan, saat ini program pendidikan di Banyuwangi telah didukung dengan beberapa peralatan canggih. Salah satunya adalah pesawat latih jenis Cessna 172 SP Skyhawk yang telah menggunakan instrumen Glass Cockpit Garmin G 1000 yang telah dilengkapi Navigation III.

“Dibanding dengan instrumen pesawat lain ini yang paling canggih untuk level sekolah penerbang. Sementara simulator juga ada FMX Redbird dan Alsim ada 5 unit untuk menunjang pendidikan di sini,” tambahnya.

Lulusan pilot reguler non diploma ini terdiri dari angkatan IX berjumlah 14 orang dan angkatan X berjumlah 13 orang. Sementara lulusan terbaik di raih oleh Achmad Zulfiqar dengan nilai 90,96 dari skala 100.

Dalam acara itu digelar pula pelantikan taruna non diploma penerbang angkatan XIV dari program beasiswa APBN untuk putra-putri Papua dan Papua Barat. (Bi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *