BANYUWANGI, Beritalima.com – Keberadaan budi daya kerang yang ada di teluk sembulungan muncar yang di kelola oleh perusahaan asing, diduga Corporate Social Responsibility (CSR) nya menjadi pertanyaan kalangan aktivis di Banyuwangi, karena sampai saat ini belum jelas kontribusinya kepada rakyat banyuwangi.
Hal tersebut diungkapkan oleh M. Yunus Wahyudi salah satu aktivis yang ada dibanyuwangi, Kepada wartawan yunus menerangkan seharusnya masyarakat banyuwangi bisa menikmati dana CSR dari perusahaan yang saat ini dikelola orang asing
“Saya menduga Perusahaan buei daya kerang itu belum ada kontribusi ke warga banyuwangi, padahal kelautan propinsi mengatur tentang adanya dana CSR dari perusahaan asing yang mengelola aset daerah untuk warga”, terangnya
Lanjut yunus mengatakan pengahasilan dari budi daya kerang tersebut yang mencapai Milyaran, jangan hanya dinikmati oleh oknum-oknum tertentu
“Budi daya kerang itu kan berada di banyuwangi tepatnya di teluk sembulung muncar, bahkan sampai dijaga ketat oleh aparat, sehingga warga sekitar yang bekerja sebagai nelayan tidak bisa mencari ikan ditempat tersebut, hasilnya juga milyaran karena mutiara disitu lebih bagus dibanding tempat lain, sehingga harga per gramnya mencapai jutaan, jadi masyarakat banyuwangi juga harus bisa menikmati adanya budi daya tersebut, jangan hanya orang tertentu yang menikmatinya”, katanya
Yunus menambahkan bila dirinya bersama team sudah mendatangi dinas perikanan dan telah berkordinasi langsung dengan Hari Nur Cahyo sebagai kepala dinas dan salah satu kepala bidang dalam dinas tersebut terkait permasalahan ini
“Saya dan team sudah mendatangi dinas perikanan dan langsung ketemu dengan pak hari dan pak sur, dan mereka berjanji akan memanggil pihak pengelola budi daya kerang tersebut”, jelasnya (abi)