Maba STIKOSA-AWS Dibekali Paparan Kasus Seksual, Narkoba dan Medsos

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Kasus kekerasan seksual terhadap anak sangat dominan dalam kasus kekerasan anak di Jawa Timur. Kasus ini banyak terjadi di lingkungan rumah.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Kualitas Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jawa Timur, Ida Tri Wulandari SH ME, menyampaikan itu di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa – Tingkat Dasar (LKMM-TD) STIKOSA-AWS Tahun Akademik 2022/2023, Jumat (9/9/2022).

Dalam kegiatan yang digelar di Ruang Multi Media STIKOSA-AWS ini Ida mengatakan, Dinas PPA Provinsi Jatim telah merilis bahwa sampai Agustus 2022 kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 589 kasus, dan yang paling tinggi kasus kekerasan seksual, yakni sebanyak 358 kasus, disusul kekerasan psikis 204 kasus, dan kekerasan fisik 141 kasus.

Sedangkan untuk tempat kejadiannya, terbanyak terjadi di lingkungan rumah, 322 kasus, dan di tempat fasilitas umum 87 kasus. Dan yang melapor yang terbanyak yang terjadi di rumah tangga. Dimungkinkan ini salah satu dampak Pandemi Covid-19 karena tidak banyak aktivitas di luar rumah.

Acara dengan tema “Ekspresi Peka dan Tanggap Isu Sosial di Era Digital” ini dibuka Ketua STIKOSA-AWS Dr. Meithiana Indrasari ST MM. Acara ini juga menghadirkan narasumber lain dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Surabaya AKBP H.Kartono SH M.Hum, dan Kasubdit Cybercrime Direktorat Kriminal Khusus Polda Jatim AKBP Yanuar Herlambang.

Kartono menyampaikan, data nasional BNN Pusat, penyalahguna di lingkungan pelajar dan mahasiswa sebanyak 3,21% atau sejumlah 2.297.492 orang dari 15.440.000 orang kasus narkoba.

Menurutnya, kejahatan narkoba saling terkait sindikasinya di seluruh dunia, karena bandar-bandar besar narkoba hanya mencari keuntungan atau profit orientid semata dengan cara merekrut jaringan sindikat sebanyak-banyaknya, termasuk di Indonesia.

Dia jelaskan, kejahatan narkoba merupakan kejahatan trans nasional, dimana daerah satu dengan lainnya terkait dengan jaringan sindikasi bandar internasional. Di Jawa Timur demand (permintaan) narkoba jenis shabu paling tinggi dibanding daerah-daerah lain.

“Indonesia itu kebanyakan hanya memenuhi permintaan. Beberapa waktu lalu kami menangkap bandar narkoba, dari pengakuannya melayani permintaan dari Jawa Timur,“ ungkap Kartono.

Panitia PKKMB sengaja menghadirkan tiga narasumber tersebut karena saling terkait atau berhubungan antara kekerasan seksual, bahaya narkoba dan penggunaan media sosial yang kini kasus-kasusnya makin viral. “Kegiatan ini sebagai pembekalan mahasiswa baru STIKOSA-AWS,” ujar Suprihatin S.Pd M.Med.Kom selaku moderator yang juga Dosen STIKOSA-AWS.

Selain pembekalan dari para narasumber tersebut, kegiatan pembukaan PKKMB dan LKMM-TD STIKOSA-AWS ini juga ditandai dengan Deklarasi Satuan Tugas (Satgas) Anti Cyber Crime, Anti Narkoba dan Anti Pelecehan Seksual dari STIKOSA-AWS. Kegiatan PKKMB dan LKMM-TD ini berlangsung selama tiga hari. (Gan)

Teks Foto: Ketua STIKOSA-AWS Dr. Meithiana Indrasari ST MM (2 dari kiri) bersama para narasumber di pembukaan PKKMB, Jumat (9/9/2022).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait