MAGETAN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menaruh perhatian besar terhadap eksistensi batik khas daerah setempat. Ini dapat bermakna mempunyai potensi pasar sangat luar biasa demi mendorong UMKM dan perekonomian masyarakat. Terutama di masa sulit pandemi Covid-19 saat ini.
Pemasaran batik sudah menyentuh pasar internasional. Pasalnya, para pemakai batik bukan hanya masyarakat biasa tetapi juga para pejabat bahkan kepala negara.
Untuk itu, guna lebih mengenalkan batik khas lokal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, menggelar fasshion show dalam kegiatan “Magetan Batik Festival 2020”, di Pendopo Surya Graha, Selasa 8 Desember 2020, malam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, Joko Trihono, S.Sos.MM, mengatakan, kegiatan ini sebagai inisiasi untuk lebih meningkatkan gaung batik khas Magetan.
Seperti Batik Pring Sedhapur yang lebih dulu dikenal. Selain itu masih banyak jenis batik khas Magetan yang juga berkembang seperti batik Ciprat, batik Jalak Polo (Kepolorejo), Batik Parang Selo (Pragak, Kecamatan Parang), batik Jagung (Kediren), dan batik Sayur (Genilangit).
“Pameran batik ini bertujuan mengangkat UMKM pengrajin batik lokal yang ada di Magetan,” ujar Joko Trihono, Selasa 8 Desember 2020, malam.
Dengan mengangkat batik lokal, lanjutnya, diharapkan batik khas Magetan akan lebih dikenal sampai luar daerah bahkan luar negeri.
“Ini juga akan berpengaruh pada tingkat perekonomian UMKM pengrajin batik di desa desa wilayah Kabupaten Magetan,” tandasnya.
Melalui gelaran tersebut, ia berharap dapat meningkatkan kecintaan masyarakat Magetan terhadap batik yang menjadi warisan budaya Indonesia, utamanya batik khas Magetan.
“Tentu hal ini akan menjadi pemacu tumbuh berkembang industri batik lokal Magetan,” pungkasnya. (Hadi/editor: Dibyo).