Mahasiswa 22 Negara Kagumi Wisata Arsip Sejarah Jatim

  • Whatsapp
Sebagian dari 26 mahasiswa asing saat di mengunjungi galeri arsip di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim, Senin (18/9/2017).

SURABAYA, beritalima.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan rombongan mahasiswa asing, Senin (18/9/2017).

Kehadiran 26 mahasiswa dari 22 negara luar yang tengah memperdalam ilmu di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini tujuannya untuk melihat berbagai arsip sejarah bukti perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Alief Lutfie, pendamping para mahasiswa asing dari Airlangga Global Enggagement, kunjungan ke tempat penyimpanan arsip ini juga wujud pengenalan budaya Indonesia.

Ke-26 mahasiswa asing ini merupakan mahasiswa dari berbagai program beasiswa dan studi di Unair. “Kami ingin menunjukkan bagaimana sistem penyimpanan arsip di Indonesia dan bagaimana buku dan bukti sejarah disimpan,” jelas Lutfi.

Kehadiran mereka disambut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, Drs Sudjono MM, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, Drs Gatot Tjatur M, MM, serta pejabat dan staf kantor setempat lainnya.

Di galeri ini Sujono mengawali dengan penjelasan singkat tentang Jawa Timur pada mereka. Kemudian, dia mengedukasi mereka melalui pemutaran arsip film perjuangan, dan mengajak mereka melihat-lihat arsip.

Setelah itu, rombongan mahasiswa asing ini dilepas untuk mengunjungi tempat jejak bersejarah bernuansa kearsipan yang ada di Surabaya dengan menggunakan bus ‘Archive Heritage Track’ milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim.

Layanan Wisata Arsip untuk Anak Sekolah (WARAS) terhadap mahasiswa asing ini sama halnya yang diberikan pada para pelajar dan mahasiswa dalam negeri.

Inovasi layanan WARAS dikemas dengan mengedepankan unsur edukatif, inspiratif serta rekreatif, dan tidak dipungut biaya. Tujuannya, untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, jejak perjuangan bangsa masa lalu, nasionalisme, membangun jati diri dan karakter bangsa melalui sumber arsip.

Dikemukakan, layanan WARAS telah menerima penghargaan “Top 40 Inovasi Layanan Publik” Terbaik Indonesia yang didukung oleh Inovasi Layanan Publik Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurutnya, dampak utama adanya WARAS makin terbukanya akses masyarakat ke Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) Jatim, makin dikenalnya institusinya di lingkungan pelajar dan sekolah, serta tertanamnya pendidikan karakter anak sejak dini.

Disebutkan, dalam rangka membangun jiwa kebangsaan perlu mengimplementasikan Nawacita Presiden RI butir 8, yaitu bercita-cita melakukan revolusi karakter bangsa dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.

Ditegaskan, kearsipan itu urusan wajib Pemerintah Daerah yang dilaksanakan LKD yang harus hadir memberi layanan prima pada masyarakat.

Dengan kunjungan mahasiswa asing ini, Sudjono berharap akan membawa dampak luas pada masyarakat, terkait masalah kearsipan dan sejarah bangsa Indonesia, khususnya di Jatim.

Dia berharap kedepan semakin banyak bangsa Indonesia khususnya warga Jatim untuk mempelajari sejarah. Karena dalam sejarah juga menunjukkan karakteristik bangsa.

Mewakili rekan-rekannya sesama mahasiswa asing, Lotte Patty dari Fontys University of Applied Science Belanda mengatakan, tempat penyimpanan arsip di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim ini cukup tradisional.

“Di Indonesia semuanya memang serba tradisional, tapi justru itu keunikan Indonesia yang membuatnya menarik,” kata Fontys di sela kunjungannya di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, Senin (18/9/2017).

Mahasiswa yang mendapat Amerta selama 6 bulan ini mengaku senang melihat sejumlah arsip, apalagi peninggalan zaman VOC yang masih menggunakan Bahasa Belanda. Alasannya, ini membuatnya serasa dekat dengan rumah. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *