JAILOLO, beritalima.com - Himpunan Mahasiswa Jurusan Antropologi dengan jargon (Humanis), Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara (Malut), Senin (7/11) malam tadi, menggelar Dialog publik dengan tema “Budaya dan Sejarah Adalah Harta Kita”, yang dipusatkan di desa Tuada, kabupaten Halmahera Barat (Halbar).
Pemateri dialog publik. Diantaranya, Sri Sultan Jailolo diwakili oleh Tulilamo/Sekretaris Kesultanan Jailolo Awat Lolori dan Jogugu Kesultanan Jailolo Hairudin Saifudin, Kadis Pendidikan Halbar Soni Balatjai, Kasi Pemerintahan Kecamatan Jailolo Rasid Buamona. Serta moderator dari mahasiswa Antropologi Bahrudin Sarjan.
Ketua HMJ Antropologi Rudi Ibrahim, pada prinsipnya untuk bagaimana mengembalikan nilai – nilai kebudayaan di desa Tuada pada khususnya dan pada umumnya Maluku Utara.
Sementara Camat Jailolo diwakili oleh Kasi pemerintahan Rasid Buamona, dalam sambutannya, berharap, dalam dialog ini dapat menjadi masukan dan melahirkan ide – ide baru. Khususnya di desa Tuada, seperti tokoh perjuangan tahun 1914 yakni Banau dan Po’en. Untuk itu, muda – mudahan dengan dialog publik budaya ini dapat menggali dan melestarikan kembali.
”Kami memberikan apresiasi terhadap mahasiswa antropologi yang telah melaksanakan kegiatan, dan dapat memberikan pengarahan khusus desa Tuada dan pada umumnya Halbar,”tandasnya.
Sedakang Kepala Desa Tuada Iksan Faruk, juga mengucapkan terima kasih terhadap mahasiswa sudah menuangkan kegiatan seperti ini, semoga menjadi dukungan dan motifasi agar dibudayakan dialog seperti itu demi mengembangkan potensi desa. Apalagi, kegiatan mahasiswa yang sudah hampir 5 hari di desa Tuada, cukup membantu masyarakat dalam kegiatan sosial,”pungkasnya. (ssd)