Mahasiswa Asal Papua Ungkap Kondisi Daerah di Cangkrukan Kebangsaan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Provinsi Jawa Timur gelar acara Cangkrukan Kebangsaan di Samator Novotel Surabaya, Kamis (27/12/2018). Dalam acara ini hadir mahasiswa Surabaya asal Suku Asmat Papua, Elias Sarimbe, memberikan testimoni.

Ketua IKAL Provinsi Jawa Timur, Rachmad Harsono, menjelaskan, acara yang digelar ini bertujuan untuk mencari jalan keluar dalam mengurangi persoalan di Papua.

“Butuh formulasi dan langkah baru yang bisa menyentuh langsung dengan akar persoalan di Papua,” kata Rachmad Harsono di sela acara.

Untuk itu, perlu mendengar tentang apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dirasakan masyarakat Papua.

Presiden Direktor PT Aneka Gas Samator ini mengakui, masyarakat Papua termasuk para mahasiswa asal Papua yang di Surabaya beragam sikap dan pandangan politiknya.

“Kita ingin dengar langsung dari mahasiswa Papua dan apa yang nanti bisa kita kontribusikan untuk mengatasi persoalan tersebut,” tutur Rachmat.

Inisiator acara Cangkrukan Kebangsaan, Mayjen (TNI) Asrobudi, menambahkan, masyarakat Papua layaknya masyarakat daerah lain yang perlu mendapat perlakukan seperti saudara.

“Kita harus dekati dengan penuh cinta, termasuk mereka yang mungkin masih menentang RI. Kita tidak perlu bicara muluk-muluk. Tetapi mari kita berbuat nyata yang bisa membantui mereka,” ujar Asrobudi.

Acara yang berlangsung santai namun penuh makna ini juga melibatkan para relawan dari Eiger Fashion for Adventure dan didukung penuh PT Samator Novotel.

Elias Sarimbe, Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, dalam testimoninya menuturkan, persoalan kemiskinan dan ketertinggalan pembangunan di Papua sudah terjadi sejak dulu.

Mimpi indah tentang kesejahteraan masyarakat Papua hanya ramai di mimbar politik saja. Faktanya, kondisi masyakat yang alamnya sangat kaya itu sampai sekarang masih tertinggal jauh dengan wilayah lain di Negeri ini.

“Kami mahasiswa asal Papua yang kuliah di Surabaya memang sangat beragam. Ada yang sangat cinta NKRI dan ada yang masih menolaknya,” ungkap Elias.

Karena itu, ia berharap masyarakat tidak serta merta melihat orang Papua di Surabaya sebagai kelompok yang selalu menentang NKRI.

“Kami masyarakat di Suku Asmat sangat mencintai NKRI. Dan sebagai salah satu buktinya adalah saya kuliah dengan harapan bisa kembali membangun desa kami,” tutur Elias.

Hal yang sama juga dilakukan beberapa temannya yang secara sungguh-sungguh berjuang untuk membangun daerahnya.

Cangkrukan Kebangsaan dan Elias Sarimbe

Namun demikian, Elias tidak menampik kalau ada beberapa teman dari Papua yang lain yang sering memprovokasi untuk terus mempersoalkan NKRI.

“Kami kadang diancam dengan kekerasan agar mau bergabung dengan mereka. Tapi saya lebih memilih mempersiapkan diri untuk membangun desa kami,” kata Elias.

“Saya ingin menjadi Camat agar bisa menggerakan daerah saya untuk maju,” lanjut mahasiswa yang Indeks Prestasi (IP) semester ini mencapai 3,2 ini.

Elias juga menampik isu bahwa mahasiswa Papua itu malas dan hobinya mabuk-mabukan.

“Sejak kecil keluarga saya tidak pernah bersentuhan dengan minuman keras. Selain dilarang agama juga tidak baik untuk kesehatan,” pungkas Elias, yang akhirnya mendapat berkah berupa tawaran kerja di toko milik Mulyadi dari Eiger Fashion.

Hadir juga sebagai Narasumber Laksda TNI (Pur) Dicky Yunianto. Taprof Sismenas Lemhannas R.I. (RR)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *