LUWU. Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar menjalani KKN Tematik di di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Salu Tabang Luwu.
Para mahasiswa yang menjalani KKP Tematik itu diantar oleh Pimpinan Muhammadiyah Sulsel dan juga Dekan FAI Unismuh Makassar, Drs. KH. Mawardi Pewangi, M.Pd, Ketua LP2 PWM Sul Sel, KH. Lukman Abd. Samad, LC dan Pimpina Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar, Dr. Ferdinan S.Pd. I.,M.Pd.I, Jumat (26/2/2021).
Saat kunjungan ke pondok pesantren ini sekaligus mengantar langsung Pembina Alumni PUT Unismuh Makassar, Muh. Syukur di ponpes itu dan menempatkan mahasiswa FAI melakukan KKN Tematik selama 2 bulan.
Acara silaturrahim diprakarsai Pimpinan Cabang Muhammadiyah Larompong Kab. Luwu bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Gowa.
Silaturrahim bertempat di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Salu Tabang. PCM Larompong Drs. H. A. Burhan, M.M, sangat berharap agar amal usaha yg ada di Larompong khususnya bidang pendidikan bisa diperhatikan karena memiliki lahan yg sangat luas.
Ketua Umum PDM Kab. Luwu berharap agar PWM Sulsel senantiasa memberikan pembinaan dan suppor agar pendidikan Muhammadiyah berkembang seperti daerah lain.
Pimpinan Muhammadiyah Sul-Sel Drs. KH. Mawardi Pewangi, M.Pd.I berharap agar sudah ada program unggulan yg di laksanakan pesantren Muhammadiyah Salutabang agar ada daya tarik bagi masyarakat, hal tersebut bisa terpenuhi jika dikelola dengan serius dan ditekuni. Yang terpenting dilakukan adalah adanya kerja sama dgn berbagai pihak agar pengembangan pesantren bisa maju.
Ketua LP2 PWM Sul-Sel KH. Lukman Abd. Samad, LC, menegaskan mengurus amal usaha kuncinya saling menggembirakan.
Terpenting pula dilakukan dipersyerikatan adalah memelihara, menjaga dan memanfaatkan sebaik-baiknya amal usaha yg sudah ada.
Anggota LP2 PWM Sulsel dan Wakil Dekan III FAI Unismuh Makassar,
Dr. Ferdinan S.Pd. I.,M.Pd.I, mengatakan ada 3 hal yg penting dilakukan agar amal usaha bisa berkembang dan maju.
Ketiga itu adalah, harus ada keunggulan yg menjadi nilai jual pesantren salah satunya adalah program Tahfiz dan bahasa Arab.
Kedua harus ada perwajahan atau penataan lingkungan sekolah sehingga ada daya tarik masyarakat.
Ketiga mensyukuri sarana dan prasarana yg ada dgn jalan melakukan penataan dan pemeliharaan.serta siswa yg sudah ada dijadikan model keunggulan dengan dilakukan pembinaan rahfiz dan bahasa agar siswa menjadi corong persyarikatan, katanya. (Ibrahim/yahya)