SURABAYA, Beritalima.com|
Universitas Airlangga (Unair) terus berikan kesempatan untuk para Ksatria Airlangga dapat belajar di luar negeri. Senada dengan hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB Unair) mengirimkan 24 delegasi terbaiknya ke Universiti Malaya (UM) dalam program Part Time Outbound Program 2023 kolaborasi antara Akademi Pengkajian Islam UM.
24 delegasi tersebut ialah Salwa Tasya, Liha Ulima, Keyla Humaira, Nabilla Fika, Arving Lailatul Fajri, Alif Fahril Aziz, Nuria Latifah, Fitri Makrifatul, Ulfiana Nanda, Nabila Yona, Jesyca, Sintya Alfafa, Diana Clarisa, Nisaa Sadiya, Rafasya Syauqila, Zanuba Firstya, Keysha Mutiara Azzahara, Nisrina Amani Taufik, Afra Bahita Fridajaya, Syanaya Ramadhani Rahmana, Diva Azzahra Pratiwi,Soni Nuriyana Mayangkari, Dhiya Basith Fauzian dan Yashafi Yan Arsala.
Sintya Alfafa namanya, mahasiswa FEB Unair sekaligus PIC menceritakan pengalamannya selama di UM. Ia dan delegasi lainnya berkesempatan untuk melakukan presentasi secara langsung dihadapkan para dosen UM.
“Esai ini merupakan tahapan seleksi dari fakultas sebelum diberangkatkan ke UM. Nantinya, esai yang terbaik dapat dipresentasikan secara langsung setibanya di UM,” jelas Fafa.
Cultural Exchange
Mahasiswa FEB itu menceritakan, ia tak hanya berkesempatan menimba ilmu di negeri Jiran. Namun ia juga mendapatkan pengalaman bertukar kebudayaan bersama mahasiswa lokal di UM.
“Salah satu rangkaian kegiatan yang paling berkesan yaitu saat melakukan kerajinan batik khas Malaysia. Hal ini merupakan pengalaman dan pengetahuan baru bahwa selama ini batik yang kita ketahui hanya khas Indonesia,” ujarnya.
Universitas kenamaan di Malaysia itu terdapat Rimba Ilmu Botanic Garden. Menurut pengakuannya, ia dan delegasi lainnya mendapatkan pengetahuan baru mengenai flora dan fauna yang berada di Rimba Ilmu Botanic Garden yang masih lestari di UM.
“Sungguh pengalaman yang tak terlupakan selama di UM. Banyak hal yang kita pelajari di luar kampus UM. Terutama mahasiswa lokal disana sangat welcome dengan mahasiswa internasional,” ungkap Fafa.
Belajar Sejarah Lokal Malaysia
Tak lengkap rasanya bagi Fafa tidak belajar sejarah lokal di Malaysia. Mereka berkunjung ke Museum of Asian Arts. Fafa diperkenalkan dengan koleksi museum langka disana.
Salah satunya, produk patung gajah Thailand dari abad 14-15 M dan juga terdapat ukiran batu, barang barang tembaga, persenjataan Melayu pada zaman dahulu. Benda bersejarah tersebut sebagai pesan untuk para mahasiswa dan masyarakat lokal di Malaysia untuk mencintai megeri dan peninggalan dari nenek moyang kita
“Kami juga diberikan informasi mengenai sejarah melayu sebelum merdeka dan panjang ceritanya masih adanya keterkaitan dengan sejarah Indonesia yang kita telah ketahui sejak lama,” kata Fafa.
Tak lupa, Fafa mengucapkan rasa terimakasih kepada FEB Unair yang telah memberikan support dan kelancaran selama program berlangsung.
“Harapannya, FEB Unair dapat memperluas jejaring universitas ternama di Asia lainnya di periode selanjutnya agar bertambah pula pengetahuan dan wawasan dari mahasiswa,” harapnya.(yul)