SURABAYA, beritalima.com|
Prestasi Ksatria Airlangga tak henti-henti terukir kembali, baik bidang akademik maupun non-akademik. Mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2021, Surya Ganda Syah Putra yang akrab dipanggil Surgan, telah menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Creative Video Competition tingkat nasional. Lomba video kreatif itu diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri dan ditujukan untuk umum. Acara penyerahan penghargaan tersebut diterima pada Minggu (06/08/2023).
Video Iklan Layanan Masyarakat
Pada tahun ini, tema lomba fokus pada iklan layanan masyarakat terkait bahasa Inggris. Lomba peserta dari berbagai daerah, termasuk tim dari berbagai instansi dan studio.
Surgan berhasil meraih Juara I setelah mendapatkan Juara II pada tahun sebelumnya. Konsep video yang ia bawa berbeda dari tahun lalu yang lebih mengarah pada video dokumenter atau vlog. Untuk tahun ini, Surgan fokus pada iklan layanan masyarakat dengan tema pentingnya bahasa Inggris.
Dalam video karyanya, Surgan menggunakan pendekatan video interaktif yang menarik. Dia berbicara di depan kamera dengan diiringi musik, tipografi, gambar, dan footage video pelengkap yang mendukung pesan yang ingin dia sampaikan.
“Konsep yang saya bawa adalah video interaktif. Jadi saya berbicara di depan kamera dengan diiringi musik, tipografi, gambar, dan footage video pelengkap yang mendukung,” ungkap Surgan.
Kumpulkan Footage Selama 1 Tahun
Keunikan video Surgan adalah dengan penggunaan footage video pribadi yang telah dikumpulkan selama satu tahun terakhir. Surgan juga merupakan seorang videographer yang senang mengabadikan setiap momen dan selalu mencari footage video dan foto ketika ada waktu luang. Ketika ada lomba seperti Creative Video Competition, dia tinggal memilih footage yang cocok untuk dimasukkan dalam video lomba.
“Footage video pelengkap yang saya gunakan adalah kumpulan koleksi beberapa video pribadi yang saya simpan 1 tahun ini. Saya suka mengabadikan setiap momen dan selalu hunting footage video maupun foto apabila senggang. Sesuai prinsip Healing is Hunting, Liburan is Cuan,” jelas Surgan.
Memaksimalkan Smartphone
Pengeditan video dilakukan oleh Surgan menggunakan aplikasi Capcut di smartphone. Meskipun pada saat itu dia sedang sakit, dia tetap berhasil menyelesaikan video dengan mengedit sambil beristirahat. Voice over dalam bahasa Inggris juga ditambahkan oleh Surgan untuk memberikan nuansa lebih pada video.
“Saat itu memang lagi nyaman mengedit menggunakan smartphone karena masih sakit. Bisa sambil rebahan meskipun agak keteteran. Voice over saya rekam menggunakan smartphone tanpa menambah efek suara hanya menambah volume saja,” jelas Surgan.
Gunakan Konsep Menarik
Video Surgan kemas dengan suasana yang fun, inspirational, dan informatif. Konsep iklan layanan masyarakat dengan pesan tentang pentingnya bahasa Inggris ia sajikan secara menarik dan kreatif dalam video.
Tantangan terbesar yang Surgan hadapi dalam proses produksi video adalah pengerjaan dalam waktu yang sangat terbatas, hanya H-3 sebelum batas pengumpulan video. Meskipun dalam kondisi sakit dan memiliki tanggungan konten lain, Surgan tidak menyerah dan tetap melanjutkan pekerjaan dengan tekad yang kuat. Setelah memiliki konsep dan naskah yang matang, Surgan langsung melaksanakan proses pengambilan video.
“Setelah naskah dan konsep jadi, saya langsung eksekusi untuk take video,” cerita Surgan.
Berikan Tips Ikuti Lomba
Bagi para mahasiswa yang menekuni dunia video dan berpartisipasi dalam lomba, Surgan memberikan pesan untuk memiliki tekad yang kuat dan mencintai pekerjaan yang dilakukan. Penting untuk mempelajari penyelenggara lomba dan memahami tema lomba dengan baik untuk menentukan konsep dan kualitas video yang akan dibuat.
Selain itu, Surgan menyarankan untuk selalu berlatih dan meningkatkan keterampilan dalam produksi video, dan berinovasi dengan berbagai aplikasi dan gaya penyajian. Baginya mengeksplorasi berbagai video di YouTube juga bisa menambah referensi dalam mengambil angle video.
Surgan juga menekankan bahwa yang terpenting merupakan kemauan untuk belajar. Menurutnya, device yang memadai tidak bisa menentukan karya yang dihasilkan akan memuaskan. Butuh skill dan kreativitas agar bisa memaksimalkan seluruh proses pra produksi hingga pasca produksi.
“Perbanyak footage-footage dengan mengabadikan setiap moment atau acara. Karena secara tidak langsung ini merupakan investasi jangka panjang yang mungkin di masa depan berguna untuk perlombaan bahkan karirmu,” pungkas Surgan. (Yul)