Mahasiswa FISIP Universitas Sawerigading Teliti Manusia Becak

  • Whatsapp

Mahasiswa FISIP Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar sedang melakukan penelitian pada sosok manusia becak.

Mereka yang jadi obyek kajian itu adalah sosok ibu yang menjadikan becak sebagai tumpuan mencari hidup dan mengasuh anak-anak yang masih balita.

Demikian ditegaskan Dekan Fisip Unsa, Dr Muhammad Yahya, M.Si di kampusnya Jl. Kandea 1 Makassar, Kamis (26/1/2016).
Para mahasiswa yang melakukan penelitian itu, sebagai obyek pada penulisan artikel ilmiah yang akan diperlombakan mewakili kampus pada ajang yang digelar Kemenristekdikti RI.

Para mahasiswa yang melakukan penelitian itu adalah; Muh Ma’ruf selaku ketua dengan para anggota; Nikita Ayu Rahmawati, Nur Sri Rahayu, Sitti Fauziah M.

Selama berada di lapangan ditemukan fakta dan realitas sosial yang sangat menyedihkan, sekaligus menggabarkan betapa dahsyatnya kemiskinan yang dijalani manusia becak yang tinggal di Kota Metropolitan Makassar, tandas doktor sosiologi politik PPs-UNM ini.

Salah seorang manusia becak itu yang ditemui mahasiswa, Ramla (30) di Jl. Hertasning Makassar, sehari-hari membawa dua anaknya dengan becak, dia menekuni perkerjaannya untuk menghidupi kedua anaknya yang masih balita dan dua anaknya yang saat ini duduk dibangku SD & SMP. Dengan susah payah dia menyekolahkan anaknya yang sama sekali tidak tersentuh perhatian dari pemerintah.

Semenjak suaminya meninggal, Ramlah menjadi tulang punggung keluarga dengan berpenghasilan rata-rata 30rb perhari. Dia memulung dari sepulang sekolah anaknya sampai jam 8 malam. Tak jarang orang yang merasa prihatin dengan keadaannya dan memberi bantuan seadanya.

Hasil penelitian mahasiswa kelak akan dicarikan solusi, agar para manusia becak yang menjadi pertanda kemiskinan perkotaan dapat diminimalisasi dan mengurangi jumlahnya, tandas Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI Sulsel ini.

Ada juga kelompok mahasiswa yang akan menulis soal pengemis anak di Makassar dengan anggota tim yakni; Muh Habibi Hasan (ketua) anggota; Muhammad Ikram dan Reni Inriani. Kelompok yang menulis kekerasan bengal dengan anggota; Saenal Syam (ketua) anggota; Rahmiani, Isak Pasabuan, Arifuddin. (nasrullah)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *