SURABAYA, Beritalima.com-
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) kembali menyumbangkan prestasi yang gemilang. Kali ini, prestasi datang dari Maxwell Salvador Surya yang sukses meraih juara dua dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) program sarjana tingkat LLDIKTI VII Jawa Timur.
“Tidak pernah ada dibenak saya dapat mewakili Unair dalam ajang bergengsi itu dan puji syukur juga saya berhasil meraih juara dua melawan pesaing-pesaing yang tentunya cukup berat menurut saya,” tutur Maxwell.
Seleksi Panjang
Maxwell menceritakan bahwa perjalanannya dalam meraih prestasi tersebut tidaklah mudah. Ia harus melalui tahapan seleksi yang panjang, mulai dari seleksi tingkat fakultas, universitas, hingga dapat mewakili Unair di provinsi. Berbagai raihan prestasi juga menjadi penilaian dalam ajang tersebut.
“Awalnya, saya itu berniat untuk keluar dari zona nyaman saya dengan memberanikan diri untuk mendaftar Pilmapres kali ini. Tahapan seleksi awal itu, para pendaftar akan diseleksi untuk mewakili fakultas ke tingkat universitas hingga tingkat nasional,” jelas Max
Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maxwell harus melawan banyak pesaing dari berbagai fakultas yang juga memiliki catatan prestasi bergengsi. Namun, tantangan itu tidak memadamkan api semangatnya untuk mengharumkan nama UNAIR.
“Memang tiap seleksinya memiliki tantangan sendiri terutama teman fakultas se-Unair lainnya itu juga memiliki track record yang keren juga. Pada tingkat universitas, saya berhasil unggul dari kandidat Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM),” ujar Maxwell.
Angkat Isu Kesehatan Mental
Dalam ajang tersebut, mahasiswa asal Kota Surabaya itu mengangkat gagasan terapi mindfulness meditation berbasis internet of things (IoT) sebagai solusi masalah kesehatan mental secara holistik. Bukan tanpa alasan, Maxwell mencanangkan gagasan tersebut karena menilai permasalahan kesehatan mental menjadi persoalan kompleks di tengah masyarakat.
“Gagasan ini bermula dari keprihatinan saya terhadap kesehatan mental di Indonesia. Setiap tahunnya, prevalensi angka kesehatan mental di Indonesia kian signifikan. Hal itu disebabkan karena sebagian besar penyintas enggan untuk terbuka terhadap permasalahan kesehatan mental karena adanya stigma negatif di masyarakat,” terang Max.
Maxwell mengharapkan inovasi yang ia canangkan dapat diimplementasikan sebagai solusi terhadap permasalahan kesehatan mental di masyarakat. Ia juga berharap para penyintas kesehatan mental bisa mendapatkan dukungan lebih dari lingkungan dan masyarakat sekitar.
Restu Orang Tua
Bukan Maxwell namanya, apabila tidak memiliki segudang raihan prestasi yang membanggakan. Menurut keterangannya, dukungan orang tua menjadi kunci dalam kesuksesannya. Ia sangat bersyukur karena memiliki orang tua yang dapat mendukung setiap langkahnya.
“Setiap mengikuti apapun baik lomba atau ajang kompetisi tertentu, saya selalu meminta doa dan restu dari orang tua. Tidak menyangkal juga bahwa berkat dukungan mereka, saya dapat meraih capaian-capaian prestasi yang telah saya raih,” paparnya.
Tidak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada FK Unair yang senantiasa memberikan dukungan dan selalu membantunya pada setiap tahapan seleksi. Berkat dukungan itu juga, ia dapat mewakili UNAIR pada tingkat LLDIKTI Provinsi. “Saya berharap, langkah saya tidak berhenti pada titik ini, namun juga dapat meraih juara utama dalam Pilmpres tingkat nasional kali ini,” ungkapnya.(Yul)