SURABAYA, Beritalima.com-
Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) kembali tuai prestasi dalam 15th International Dentistry Scientific Festival (DSE).
Pasalnya, Mohammad Iqbal dan Sherina Fatwa Imanu berhasil raih Juara 1 dalam kategori Research Article. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh BEM FKG Universitas Brawijaya.
Iqbal mengungkapkan bahwa mereka mengusung inovasi bertajuk Antibacterial Activity of Secang (Caesalpinia sappan) In Inhibiting Vital Structure of Enterococcus faecalis: In Silico.
Dalam penelitiannya, mereka menggagas ide kandidat cairan irigasi endodontik dari bahan alami ekstrak kayu secang.
Dalam hal ini, mereka meneliti senyawa predominan ekstrak kayu secang memiliki potensi antibakteri yang baik terhadap Enterococcus faecalis.
Menurutnya, senyawa aktif secang diprediksi mampu menghambat struktur vital bakteri tersebut.
“Kami menggagas inovasi cairan irigasi saluran akar dan bahan Endoseal berbasis bahan alam ekstrak kayu secang. Inovasi ini dapat digunakan oleh dokter gigi maupun spesialis dalam merawat saluran akar,” ujar Iqbal.
“Inovasi cairan irigasi sangat diperlukan. Saat ini, cairan irigasi masih inadekuat dalam menghambat bakteri Enterococcus faecalis. Bakteri ini dikenal berperan penting dalam kegagalan perawatan saluran akar dan infeksi primer saluran akar,” imbuh Iqbal.
Perjalanan mereka dalam kompetisi ini tidak mudah. Dimulai dari semester genap, mereka sempat tidak berharap lebih karena persiapan yang kurang optimal.
Namun, setelah dinyatakan sebagai finalis, mereka termotivasi untuk memaksimalkan penyusunan full paper dan persiapan presentasi secara luring.
“Saya sedang sibuk menjalani masa Koas di FKG dan dalam masa ujian CBT dan OSCE. Sementara Sherina sedang libur semester di luar kota. Walaupun demikian, kami berusaha memberikan performa maksimal saat grand final dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan juri,” ulasnya.
Meskipun sempat mengalami tantangan, mengikuti acara internasional ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka.
“Acara ini sangat menarik dan menjadi pengalaman yang berharga. Disini kami tidak hanya berkompetisi, tetapi juga dapat bertukar ide dengan peserta lain dari berbagai negara,” katanya.
Dengan mengikuti kompetisi itu, Iqbal berharap risetnya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam bidang medis.
“Kami berharap riset ini dapat dikembangkan secara in vitro, in vivo, maupun uji klinis. Kami juga ingin riset ini dapat dipatenkan dan diproduksi secara komersial menjadi bahan irigasi dan endoseal,” harapnya.(Yul)