BONDOWOSO, beritalima.com – Sejak WHO menaikan status Covid-19 menjadi pandemi, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan karantina kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk meminimalisir pasien yang terjangkit Covid-19. Penerapan karantina membuat KKN UNEJ tahun ini dilakukan dirumah masing masing peserta.
Mahasiswa UNEJ ditugaskan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat sekitar, dengan membantu memudahkan beban permasalahan masyarakat selama pandemi. Tema program kerja mahasiswa KKN pemberdayaan wirausaha terdampak Covid-19.
Salah satu UMKM yang mengalami kendala yaitu usaha body care ZIEF milik ibu Jazilah di Desa Wringin, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Kendala yang dialami adalah penjualan body care menurun disebabkan barang yang dikirim terlambat.
”Penjualan body care menurun sejak banyaknya keterlambatan pengiriman barang, dan juga karena penerapan PSBB banyak orang yang penghasilannya berkurang oleh sebab itu untuk beli produk body care ini lebih disepelekan” kata Ibu Jazilah , Minggu (5/7/2020).
Jazilah mengungkapkan hal itu mempengaruhi aktifitas penjualan body care sehingga produk banyak yang tidak terjual. “Jika barang banyak yang tidak terjualan penghasilan semakin menurun” lanjut Ibu jazilah.
Menurut Jazilah media sosial marketing pernah digunakan untuk penjualannya hanya saja terkendala karena keterbatasan teman yang ada di media sosial. Ia menggunakan media sosial seperti facebook hanya saja tidak mengunakan fitur bussines.
“Mayoritas masyarakat Desa Wringin sudah tidak asing lagi dengan media sosial. potensi untuk membuka usaha di media sosial sangat besar,” ungkapnya.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNEJ mencoba memperkenalkan media sosial marketing, sehingga tepat pada sasaran.
Holidatir Rahmaniah, salah satu mahasiswa jurusan ekonomi KKN UNEJ berharap kedepan masyarakat bisa berwirausaha dengan mengunakan media sosial marketing. Hal tersebut dapat menghemat biaya promosi dan memperluas pemasaran.
“Melihat banyak masyarakat yang sudah tidak asing lagi dengan media sosial. Hal ini sangat efisien untuk membuka usaha berbasis sosial media. Apalagi ketika penerapan karantina saat ini,” tutur Holidah.
Holidah menambahkan, media sosial marketing yang diambil karena di era digital saat ini, sangat penting untuk terus berinovasi mengembangkan dan memperluas pemasaran bisnis. Setelah berdiskusi dengan sasaran maka selanjutnya melakukan sosialisasi media sosial marketing.
“Sebelum melakukan penjualan di media sosial, kita harus tau strategi marketing pada media sosial sehingga tepat pada sasaran,” imbuhnya kepada wartawan.
Tidak hanya itu, sosialisai strategi marketing mix dan pemahaman tentang pentingnya branding juga di sampaikan pada masyarakat. Dengan tujuan mengajak UMKM untuk terus mengembangkan usahanya dengan baik dalam menghadapi persaingan pasar yang lebih ketat saat ini.
“Kami memberikan saran terkait tentang pemasaran dan promosi yang baik. Sehingga produk dapat diterima puas dan tepat sasaran konsumen.” urainya.
Holidah menganggap meskipun pendemi Covid-19 ini berdampak buruk dan menghambat perekonomian, UMKM bisa bersaing dengan pintar untuk menghadapi era new normal saat ini.
Semua kegiatan dilakukan tetap sesuai dengan protokol kesehatan sehingga segala kegiatan terlaksanakan dengan baik dan perekonomian terus berjalan. Holidatir Rahmaniah/KKN 10 UNEJ/Desa Wringin/Dina Wildana. (*/Rois)