Citizen Reporter
Laporan: Darma Yana Sara
Mahasiswa KPI Unismuh Makassar
Melaporkan dari Pangkep
PANGKEP. Cerita dan berita mahasiswa perantau di Kota Metropolitan Makassar sejak pendemi global Corona jenis Covid-19, cukup beragam.
Mulai dari kuota yang menipis, tabungan yang nyaris nihil sampai stok mie instan dan telur yang juga mulai berkurang di kamar karena transper dari kampung tersendat.
Salah seorang mahasiswa Prodi D3 Perpajakan Fakultas Ekonomi Bisnis Unismuh Makassar, Nur Afni kepada media pekan pertama April 2020 menegaskan, di tengah merebaknya Covid-19, mahasiswa yang tidak pulang kampung kerjanya hanya MTK (Makan, Tidur, Kuliah) di kos.
Terkait pemberian subsidi kuota internet dari kampus Unismuh Makassar selama pandemi Corona, itu sangat membantu dan mengurangi beban mahasiswa, juga orangtua di kemudian hari, tandas alumni MAN Manggarai 1.
Namun pemberian subsidi kuota internet lebih bagus jika di berikan langsung kepada mahasiswa, kata pengurus HMJ HIMAPA Unismuh Makassar ini.
Selama kuliah daring pembelian kuota internet menggunakan uang pribadi dan kiriman orangtua, sementara beberapa orangtua mahasiswa tidak dapat mencari uang disebakan efek dari Covid-19, tegas gadis kelahiran 2000 ini.
Karena niat mau belajar dengan sungguh- sungguh maka saya ikhlaskan semua karena Allah SWT, agar ilmu yang saya dapat melalui kuliah daring mendapat berkah dan bermanfaat untuk saya pribadi, tandas wanita asal Kampung Baru Kecamatan Reok Manggarai, NTT ini.
Kuliah daring ini bisa mengetahui media pembelajaran dengan sistem serba elektronik.
Akan tetapi dalam pembelajaran ini semangat mahasiswa jadi menurun, dikarenakan beberapa kendala seperti kuota dan jaringan kurang bersahabat, jadinya pembelajarannya kurang maksimal dan efektif, katanya.
Pemberian subsidi kuota internet ini dituangkan dalam Surat Edaran Rektor Unismuh bsrnomor : 283/05/C.5—11/IV/41/2020, tertanggal 3 April 2020 dan di tandatangani Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr. H. Abdul Rahman Rahimi SE MM.