MAKASSAR. Lima tahun terakhir ini dari total mahasiswa sekitar 2500 orang, mayoritas mereka itu berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) serta dari Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.
Demikian ditegaskan Ketua STKIP Pembangunan Indonesia Makassar, Dr. Muh Yunus, M.Pd kepada media di kampusnya, Minggu (23/12/2018).
Dijelaskan, dominannya mahasiswa dari dua daerah tersebut, tidak terlepas dari sosialisasi yang telah dilakukan secara rutin setiap kali memasuki tahun ajaran baru.
Saat ini sosialisasi agak lebih mudah lagi, karena kehadiran para alumni yang kembali berkarier di NTT dan Mamasa.
Para alumni inilah yang menjadi ujung tombak di tengah masyarakat mensosialisasikan dan mengajak calon mahasiswa lanjut studi ke kampus.
Beberapa alumni di kedua tempat itu ada yang sudah memegang posisi strategis di kantor pemerintah dan swasta, kata magister pendidikan PPs-UNM ini.
Termasuk ada dia antara mereka yang menjadi kepala sekolah SLTA, kepala desa, pejabat struktural di tingkat kabupaten dan provinsi, tegas doktor sosiologi PPs-UNM ini.
Wisuda ke-23 yang akan digelar 27 Desember 2018, sebanyak 611 sarjana dan magister mayoritas mereka berasal dari NTT dan Mamasa.
Alumni S1 yang akan diwisuda sebanyak 535 sarjana pendidikan terdiri atas, S1 Pendidikan Ekonomi (305) dan S1 Pendidikan Biologi (230). Magister pendidikan ekonomi (76), tegas dosen LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi ini. (nirwan)
Keterangan Gambar:
Ketua STKIP PI Makassar, Dr. Muh Yunus, M.Pd (kiri) bersama dengan Menristekdikti, Mohamad Nasir. (foto:yahya)