JAKARTA, beritalima.com- Sebelas mahasiswa jurusan Sastra Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia (UAI),
yang sedang mengikuti program beasiswa S-2 di Fuzhou dan Beijing, Tiongkok, dinyatakan aman dari virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Direktur Indonesia Pusat Bahasa Mandarin (PBM) & Ketua Program Sastra Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Feri Ansori, Senin 27 Januari 2020, kemarin.
“Kami ikut prihatin atas epidemi virus Corona yang saat ini terjadi di Wuhan dan menjangkit ke beberapa negara. Alhamdulillah anak-anak mahasiswa kita tidak ada yang kuliah di Wuhan. Ada alumni Sastra Mandarin UAI yang sedang kuliah di Beijing dan ada 11 mahasiswa aktif yang saat ini sedang melanjutkan program S-2 di Fuzhou. Ada satu mahasiswi yang sedang mengikuti program satu tahun belajar di sana. Alhamdulillah semuanya sehat-sehat dan baik. Kita berkomunikasi secara intens dengan mereka baik yang sedang melanjutkan di Fuzhou maupun di Beijing,” terang Fery.
Bahkan, lanjutnya, ada beberapa yang sudah lulus dari program S-2 di Kunming Tiongkok. Ada juga yang selesai S-2 menetap di Shanghai kemudian menikah dengan orang Rusia.
“Namun beberapa waktu lalu ada yang pulang ke Belitung Indonesia”, ujarnya.
Universitas Al Azhar Indonesia adalah salah satu perguruan tiggi swasta yang sejak tahun 2005 membuka Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok. Berdirinya program tersebut didorong oleh keinginan untuk terlibat secara aktif dalam komunikasi global, khususnya dengan negeri China yang sedang mencapai puncak perkembangan di bidang sosial, politik, budaya, ekonomi dan industri. Serta termotivasi oleh ajaran Nabi Muhammad SAW yang mendorong umatnya untuk belajar sampai ke negeri China, juga untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa termasuk dengan etnis China.
Dalam program ini tidak saja diajarkan bisa menguasai bahasa China secara lisan maupun tulisan namun juga budaya China mereka pelajari agar memberi nilai tambah untuk menjembatani hubungan timbal balik antara kedua negara dalam berbagai bidang dengan mengembangkan kerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat Tionghoa dan telah menghasilkan para alumni yang berkualitas dengan perkembangan ter update yang bekerja di kantor-kantor pemerintahan, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan swasta dan industri, perusahaan asing, wiraswasta.
Termasuk juga yang melanjutkan pendidikan S-2 di berbagai universitas di China seperti di Fujian Normal University, Yunnan Normal University, Beijing Capital University dan lainnya.
Untuk diketahui, epidemi virus corona di Wuhan, Tiongkok, yang akhir-akhir ini viral dan mematikan menyebar secara global. Ada 13 negara menyatakan positif terjangkit. Hal itu menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di kalangan orang tua yang anaknya sedang menempuh pendidikan lanjutan di negeri Tirai Bambu (Tiongkok). (Lili).