TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Aksi demo yang dilakukan oleh Mahasiswa UKI Toraja,Jumat (30/9),di gedung Badan Pekerja Sinode (BPS) Rantepao menjadi perhatian warga kota Rantepao.
Demo Mahasiswa yang berlangsung sekitar pukul 09.12 wita dari arah kampus 2 UKI Toraja Tallunglipu,ribuan mahasiswa terus bergerak menggunakan sepeda motor dengan berorasi meneriakan,”yel-yel meminta Prof.J Salusu selaku Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Toraja (YPKT) mundur dari jabatannya.
Desakan Mahasiswa J.Salusu selaku Ketua YPKT harus Mundur,terus diteriakkan oleh Mahasiswa,dengan beberapa alasan Ketua YPKT baru dinilai Mahasiswa sarat Kolusi,Kolusi dan Nopetismi.Begitupun soal kreativitas Ketua yang baru terpilih dinilai oleh Mahasiswa sudah lanjut usia.
“Tuntutan kami cuma satu J.Salusu harus mundur,dan adanya pembenahan sistem dalam tubuh BPS karena kami menilai dalam tubuh BPS banyak adanya praktek yang tidak sesuai dengan Alkitabiah sebagai membawa misi pelayanan kasih,”ungkap Mahasiswa itu saat berorasi didepan gedung BPS.
Selain itu Mahasiswa juga menuding J.Salusu,selaku Ketua YPKT gaya kepemimpinannya sarat dengan KKN sehingga pihak Mahasiswa UKI Toraja menuntut agar J.Salusu mundur dari jabatannya demi adanya perbaikan sistem untuk kebaikan YPKT.
Dari aksi demo yang di lakukan Mahasiswa ada beberapa kegeborokan YPKT serta BPS yang perlu diketahui oleh masyarakat,pertama,soal mahalnya tarif rumah sakit Elim,Mahasiswa itu menuding BPS hanya mencari keuntungan semata tanpa mempertimbangkan adanya pelayanan kasih,sebagai rumah sakit dibawah pengawasan BPS.
Selain itu Mahasiswa membeberkan J.Salusu juga sempat mengeluarkan perkataan, sebaiknya UKI Toraja di Tutup saja ketika Kampus ini masih memiliki Mahasiswa tidak seperti sekarang, memiliki Mahasiswa hingga delapan ribu Mahasiswa.
Kata Mahasiswa yang berorasi sangat disayangkan mereka mengeluarkan perkataan yang kesannya tidak mendukung kampus ini.Tapi setelah Kampus ini maju mereka dipilih untuk menjadi ketua YPKT.Sementara Pdt.Drs.GG.Raru,M.Si,dikenal sangat gigih memperjuangkan UKI Toraja,kesannya perjuangan mereka sama sekali tidak mendapat perhatian justru orang yang telah melecehkan Kampus ini mendapatkan posisi yang bagus.
Ini yang tidak benar,seperti yang diungkapkan oleh Drs.Agustinus Paseru,MM,mestinya Pdt. GG Raru,orang yang dikenal gigih memperjuangkan UKI Toraja serta merasakan pait manisnya serta suka dukanya dalam berjuang justru terlupakan.
Sementara dalam Kesempatan yang sama,Kapolres Tana Toraja,AKBP.Y.T.Arief Satriyo,SIK,hanya mengajak Mahasiswa dalam aksi demonya tetap menjaga suasana yang kondusif tidak anarkis.
“Demo boleh saja dilakukan dalam menyampaikan aspirasi apa yang menjadi tuntutan Mahasiswa,asal berdemo damai tidak disertai anarkis,”kuncinya Kapolres.(Gede Siwa).