Penulis : Melisa Nur Diniah
Di tengah mewabahnya virus COVID-19 ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tetap berikan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat desa dalam menanggapi situasi saat ini. Terlebih saat era new normal telah diberlakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri Universitas Mumahammadiyah Malang (UMM) pemilihan edukasi cuci tangan pun dipilih, mengingat anak-anak di Desa Gadingkulon tepatnya Dusun Sempu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang tetap menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang muslim untuk belajar membaca tulis Al-Qur’an. Hal ini mengharuskan mereka untuk keluar dari rumah dan belajar bersama teman-teman di Mushallah terdekat yang terdapat ditiap-tiap RT rumah mereka.
Edukasi cuci tangan sangatlah penting sebagai salah satu cara dalam memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Jauh sebelum pandemic ini terjadi, baik pemerintah Indonesia maupun World Health Organization (WHO) telah mencanangkan cara cuci tangan yang baik memiliki 6 langkah dengan menggunakan air mengalir dan sabun atau dapat juga menggunakan hand sanitizer. Informasi ini mungkin sangat lumrah saat ini, namun tak banyak masyarakat yang mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Terlebih pada anak-anak TPQ yang notabenenya merupakan anak-anak PAUD-TK-SD, yang merupakan kalangan tersulit untuk dikontrol dalam hal kegiatannya saat diluar rumah.
Edukasi cuci tangan yang berulang ialah cara yang terampuh untuk memunculkan rasa kebiasaan dalam aktivitas sehari-hari. Cuci tangan dilakukan saat setelah bepergian, sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air, dan setelah menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin. Edukasi cuci tangan juga sangat berkaitan erat dengan kebiasaan orang tua dirumah, karena orang tua merupakan sekolah dasar pertama bagi anak-anak mereka.
Sebelum terjun ke lokasi TPQ, mahasiswa UMM melakukan koordinasi dengan pengajar TPQ Rt.5 Dusun Sempu, Bu Sul. Nama lengkap beliau ialah Bu Sulyani, beliau merupakan salah satu tenaga pengajar di TPQ Rt.5. Bu Sul mengatakan “Kegiatan TPQ di dusun ini, tetap berjalan seperti biasanya. Tapi setelah pandemi ini muncul, anak-anak sedikit diberi jarak ketika mereka belajar di dalam Mushalla. Baru-baru ini pihak aparatur Desa juga memberikan bantuan berupa pemasangan alat cuci tangan lengkap dengan sabunnya. Tapi ya begitulah, anak-anak tidak begitu memperhatikan tentang cuci tangan tersebut”. Sebenarnya pihak desa telah memberikan fasilitas yang cukup untuk tempat tersebut, hanya saja anak-anak belum begitu tahu tentang pentingnya cuci tangan di masa pandemic saat ini.
Menurut info yang didapatkan dari Bu Sul, murid didik di TPQ Rt.5 mencapai 50 anak. Tetapi tak semua hadir setiap harinya, beliau menyebutkan saat ini dalam sehari anak-anak yang hadir untuk belajar hanya berkisar 30-40 anak dalam sehari. Hal ini mungkin diakibatkan oleh faktor kekhawatiran orang tua di masa pandemic ini. Sehingga beberapa diantaranya tidak mengizinkan anak mereka untuk keluar dari rumah.
Kegiatan edukasi ini direncanakan akan dilakukan didua Rt, yang memiliki banyak anak didik. Tak hanya pemberian edukasi saja, tetapi kelompok 26 ini juga memberikan beberapa bingkisan kepada anak-anak TPQ dan Mushalla sebagai lokasi TPQ berjalan. Melisa selaku Koordinator kelompok berujar “Awalnya kami hanya mempersiapkan 1 macam bingkisan saja. Tapi salah satu anggota kami, memberikan ide untuk memberikan bantuan seperti buku Iqra dan Al-Qur’an. Ide itu muncul karena saat kami survey dan melihat buku Iqra beberapa anak sudah sobek-sobek, seperti tak layak digunakan untuk belajar. Alhamdulillah untuk merealisasikan itu, kami memiliki dana kelompok yang lebih. Selain dana kelompok, kami juga mendapatkan bantuan donasi berupa Al-Qur’an dan Buku Iqra yang sudah lama tidak terpakai, dari salah satu anggota kelompok kami sendiri dan orang-orang yang telah memberikan donasi berupa uang untuk kami membeli Al-qur’an dan buku Iqra. Menurut saya pribadi, memberikan reward untuk anak kecil itu penting sebagai bentuk apresiasi pada anak. Karena akan membuatnya lebih semangat untuk mendaptkan suatu pencapaian”.
Kegiatan edukasi cuci tangan part 1 ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Des 2020. Kegiatan berjalan dengan lancar seperti yang diharpakan dan yang sudah dikoordinasikan dengan pengajar. Kegiatan ini dibuka terlebih dahulu oleh Melisa lalu dilanjutkan penyampaian materi edukasi oleh Rimbha yang merupakan salah satu anggota kelompok 26 Pengabdian Masyarakat-Mahasiswa (PMM) UMM. Antusias anak-anakpun cukup meriah, ketika Rimbha memberikan edukasi. Tak hanya itu, Rimbha juga memberikan beberapa pertanyaan sebagai cara kami untuk mereview sejauh mana pemahaman mereka tentang pandemic dan edukasi yang kami berikan. “Tak hanya bingkisan saja yang kami berikan di akhir kegiatan. Tetapi kami juga menyiapakn 4 hadiah tambahan untuk adik-adik yang bisa menjawab pertanyaan dari Rimbha. Hadiah tambahannya tak banyak, Cuma 2 buah masker anak, yang kami harapkan dari hadiah ini, ialah mereka akan menggunakannya ketika keluar dari rumah”. “Terus Alhamdulillahnya respon anak-anak happy sama kegiatan kami” ujar Melisa menambahkan.
Tidak lupa untuk berfoto bersama diakhir kegiatan dan juga penyerahan bantuan kami untuk masjid berupa wadah cuci tangan lengkap dengan sabun cuci tangannya. Tidak lupa kami juga menyerahkan donasi Al-qur’an dan Buku Iqra kepada Bu Sul sebagai pengajar yang di TPQ. Melisa mengatakan “Kenapa kami titipkan donasi tersebut dengan Bu Sul tidak langsung kami berikan ketika adik-adik bisa menjawab pertanyaan? Menurut saya, ketika kami memberikannya bersamaan dengan hadiah yangkami siapkan, ditakutkan pemberian itu kurang tepat sasaran. Karena sasaran kami yang menerima donasi tersebut ialah anak yang bener-bener membutuhkan. Makanya kami serahkan sepenuhnya kepada Bu Sul yang basic sangat tahu kebutuhan setiap anak didik beliau”.
Pemberian edukasi cuci tangan Part 2 akan dilaksanakan di TPQ selanjutnya. Saat ini Melisa CS sedang melakukan persiapan untuk menuju hari H. Mereka juga sedang dalam tahap koordinasi dengan pihak pengajar TPQ selanjutnya.