Mahasiswa Unair Raih Juara Tiga Lomba Debat Nasional

  • Whatsapp

Caption:
Para delegasi Unair Yogi Lesmana dari Ekonomi Pembangunan, Brillin Yapply dari Ilmu Politik, dan Wendy Belinda Tiantini dari Bahasa dan Sastra Inggris.

SURABAYA, beritalima.com|
Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih juara III lomba debat nasional Fastweek (Faterna Scientific’s Week) IX pada Jumat (3/3/2023). Mereka adalah Yogi Lesmana dari Ekonomi Pembangunan, Brillin Yapply dari Ilmu Politik, dan Wendy Belinda Tiantini dari Bahasa dan Sastra Inggris.

Fastweek merupakan event akbar tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas (UNAND). Tidak hanya debat, event tersebut juga menyelenggarakan beberapa kompetisi lainnya, seperti karya tulis, fotografi, dan seminar nasional. Tahun ini, Fastweek mengusung tema Aktualisasi Pemuda dalam Memanfaatkan Digitalisasi di Era 5.0.

Teknis Kompetisi Debat

Yogi selaku perwakilan tim menyampaikan bahwa debat tersebut berjalan selama dua hari pada tanggal 01 dan 02 Maret 2023.

“Hari pertama, kami awali dengan menghadapi tiga babak pra-eliminasi menghadapi mosi bertemakan hak asasi hewan, ekonomi lingkungan di babak pra-eliminasi 2, dan ditutup dengan mosi filosofis di pra-eliminasi 3. Kami berhasil sapu bersih tiga pra-eliminasi dan bertengger di posisi ke-2 di babak tersebut,” jelasnya.

Dia melanjutkan, hasil tersebut memastikan timnya melaju ke babak berikutnya dan berhasil menang di babak 8 besar. Namun saat babak semifinal, mereka harus terhenti karena kalah split 2-1.

“Asa belum selesai, kami berjuang di perebutan juara 3 dan akhirnya keluar sebagai pemenang dengan keputusan mutlak 3 : 0. Secara kumulatif, kami melewati enam babak selama dua hari yang sangat melelahkan, bahkan dengan risiko mengorbankan kelas di dua hari tersebut,” ujar Yogi.

Kiat-kiat Sukses

Sebagai penutup, Yogi tidak lupa membagikan kiat-kiat sukses berkompetisi debat kepada mahasiswa. Ia mengatakan, kompetisi debat menitikberatkan pada literasi dan berpikir kritis. Penting bagi peserta untuk selalu melakukan riset, meng-update isu-isu terkini, dan meluangkan waktu untuk membaca dan diskusi.

Menurutnya, progresivitas dalam kompetisi debat membuat iklim kompetisi makin sulit dan memaksa peserta untuk melakukan hal ekstra lebih keras.

”Saya pribadi meluangkan waktu satu jam tiap hari secara konsisten untuk belajar dan memahami disiplin ilmu lain. Hal lain yang tidak kalah penting adalah membangun chemistry tim. Makanya, penting bagi kita untuk latihan bersama, sparing, dan evaluasi, sebab ini adalah lomba tim yang artinya harus membentuk satu kesatuan,” tutupnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait