JAKARTA, Beritalima.com– Rilis Lembaga survei Suara Milenial Institute survei tentang elektabilitas partai politik pada masa pandemi Covid 19, Jumat (29/7).
Pada survei itu, elektabilitas partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebagai partai baru mencapai 1,5 persen dan menggeser elektabilitas beberapa partai lama.
Hasil lembaga survei Suara Milenial Institute ini menambah deretan daftar lembaga survei yang terus mengunggulkan elektablitas Gelora sebagai pendatang baru dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Sebelumnya lembaga survei Litbang Kompas, Parameter Politik Indonesia dan Rekode Research Center. Lembaga survei itu menilai pengenalan atau popularitas dan elektabilitas Gelora tertinggi diantara partai-partai baru.
“Alhamdulillah. Angka 1.5 persen sebagai bukti kerja struktur dan anggota partai berjalan semakin efektif,” ungkap Sekjen partai Gelora Inonesia, Mahfuz Sidik di Jakarta, Minggu (1/8).
Dalam situasi pandemi seperti sekarang, kata Mahfuz, tidak mudah untuk melakukan konsolidasi apalagi buat partai baru.
“Saya bersyukur semua itu tidak dianggap sebagai hambatan bagi para kader,” kata dia.
Mahfuz mengungkapkan, mayoritas kader Gelora adalah anak-anak muda, dari berbagai latar belakang, termasuk dari berbagai partai lama. Mereka mengusung semangat kolaborasi di tengah pembelahan masyarakat yang sangat parah saat ini.
Survei elektabilitas partai politik yang dilakukan Suara Milenial Institute 15-22 Juli lalu dengan responden 1.000 orang dan menggunakan metode random sampling melalui telefon. Margin of error 3,01 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persn.
Survei menunjukkan partai lama mengalami penurunan elektabilitas. Gelora memperoleh 1,5 persen, hampir dua kali lipat dibandingkan Partai Ummat 0,8 persen, Masyumi Reborn 0,4 persen.
Elektabilitas Gelora mengalahkan Berkarya 0,5 persen, Hanura 0,4, PBB 0,3, Garuda 0,2 serta PKPI 0,1 persen.
Menurut Mahfiuz, struktur Gelora secara nasional sudah hampir rampung. Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi) dan DPD (kabupaten/kota), serta DPC (kecamatan) 80 persen.
“Di tengah situasi sulit, Partai kami telah memiliki struktur di 80 persen kecamatan, dan akhir tahun ini akan kami tuntaskan 100% atau 7.235 DPC,” ungkap Mahfuz.
Jumlah kader Gelora Indonesia saat ini lebih dari 300 ribu orang, dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progesif, mencapai 2.000 orang per hari.
“Anggota yang sudah terekrut tersebut, secara simultan sedang mengikuti program orientasi dan kepemimpinan,” kata dia.
Selain itu, jelas Mahfuz, Gelora juga mulai mengembangkan komunikasi politik melalui berbagai platform media sosial (medsos)
Hal ini dilakukan Gelora dalam rangka berpartisipasi untuk memberikan edukasi tentang pandemi Covid-19 agar masyarakat diberikan informasi yang benar secara saintifik, keagamaan, medis dan sosial.
“Saat ini, kami berpartisipasi dalam program informasi edukasi tentang pandemi Covid-19. Kami lakukan dengan pendekatan keagamaan, medis dan juga sosial. Hal ini saya kira ikut meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap Partai Gelora,” demikian Mahfuz Sidik. (akhir)