Maju Pilpres 2019, Prabowo Bantah Haus Kekuasaan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Prabowo Subianto kembali, dirinya maju sebagai calon presiden (capres) 2019 berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno bukan karena haus kekuasaan melainkan untuk menghilangkan kemiskinan serta menegakkan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.

“Berkali-kali saya katakan di Ijtima Ulama, saya maju bukan karena haus kekuasaan atau ambisi pribadi, sudah banyak yang diberikan Tuhan untuk saya. Namun, saat ini ekonomi Indonesia hanya menguntungkan segelintir orang. Itu tidak boleh,” kata Prabowo.

Hal itu dikatakan capres nomor urut 02 ini saat menghadiri deklarasi Komando ulama pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) yang dipimpin KH Abdul Rosyid Abdullah Syafi’ie di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11).

Dijelaskan, kondisi ekonomi bangsa Indonesia harus diperbaiki. Soalnya, sebagai besar kekayaan alam Indonesia dikuasai segelintir orang saja. Rakyat seperti petani mengalami kesulitan sebab harga beras anjlok saat panen raya karena impor beras pemerintah masuk dalam waktu bersamaan.

“Petani di Klaten juga mengalami kesulitan, beberapa hari lalu saya kesana, para petani mengeluh karena hasil panen mereka tidak laku karena masuk beras impor yang lebih murah,” kata mantan Pangkostrad tersebut.

Ditegaskan, dirinya memiliki tugas untuk maju pada Pemilu 2019 ini untuk menghilangkan kemiskinan dan menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Karena itu, Prabowo menerima deklarasi Gerakan Ulama ini dengan penuh rasa tanggung jawab dalam berjuang menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Saya akan bikin Indonesia berdiri diatas kaki sendiri. Kita mampu mengelola negara dan kekayaan rakyat Indonesia. Kita akan swasembada pangan, energi dan air. Kita tegakkan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.”

Dalam deklarasi itu, Prabowo disematkan rompi dan topi bertuliskan kalimat tauhid sebagai simbol dukungan Koppasandi kepada Prabowo-Sandi di Pilpres mendatang.

Sebelumnya Prabowo minta relawan yang menjadi pendukungnya menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) sejak awal sampai penghitungan selesai. Para relawan juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kehidupan harus menjadi lebih baik dengan menggunakan hak pilihan sebaik mungkin pada Pemilu nanti.

“Para relawan harus mencegah kecurangan dan jangan hanya mengandalkan satu atau dua orang saksi saja di tiap TPS. Semua pihak dan masyarakat harus ikut menjaga suara di TPS untuk menghindari pemilih ‘hantu’, yaitu orang meninggal hak suaranya dipakai orang lain. Jangan tinggalkan TPS sebelum penghitungan selesai sehingga pemilihan jujur terwujud,” demikian Prabowo Subianto. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *