KUPANG, beritalima.com – Bank NTT menggandeng dengan Rumah Makan Brutus Chicken Yogya Cabang Kupang untuk mengembangkan akses pembayaran dengan scan kode QRIS di aplikasi mobile banking Bank NTT.
“Penggunaan QRIS sangat membantu pelanggan-pelanggan kami yang datang berbelanja. Karena kebanyakan orang lebih cenderung membayar dengan menggunakan elektronik”, kata Abdul Kadir, pemilik Rumah Makan Brutus Chicken Yogya Cabang Kupang JL. W. J. Lalamentik, Kelurahan oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, saat ditemui beritalima.com, Selasa (13/12/2022).
Dengan kehadiran QRIS Bank NTT maupun bank-bank lainnya, kata Abdul Kadir, Ia sebagai pengusaha merasa terbantu. “Salah satu kemudahannya, adalah kita tidak susah untuk mengembalikan uang receh. Contohnya, orang berbelanja seharga Rp17.500, kita harus mengembalikan Rp2.500, dan kita harus tukar uang dan menyimpan dan sebagainya”, ujarnya.
Menurutnya, saat ini pelanggannya yang membayar uang elektronik sekitar 20 persen, masih sangat kecil. “Kami pun pengusaha selalu menawarkan pembayaran uang elektronik. Sebab kalau mereka membayar uang elektronik, yaitu pertama tidak menukar uang kecil, dan kedua kalau banyak yang menggunakan QRIS kita tidak perlu lagi ke Bank untuk menyetor uang”, ujarnya.
Abdul Kadir menambahkan, selain Rumah Makan Brutus, Ia juga mengembangkan usaha lainnya, yaitu Toko Roti Gembong Rojo di JL. Timor, Kelurahan Oesapa, dan More Gelato di depan Rumah Makan Brutus.
“Brutus Chicken Yogya Cabang Kupang ini sudah berjalan enam tahun. Sedangkan More Gelato baru dibuka dua bulan. Begitu kami buka langsung kerja sama dengan Bank NTT. Jadi Bank NTT memberikan diskon 10 persen kepada nasabahnya yang menggunakan QRIS Bank NTT saat belanja di More Gelato. Diskon diberikan selama satu bulan. Di More Gelato itu ada minuman, es krim dan roti”, kata Abdul Kadir.
Abdul Kadir, juga berharap kepada Bank NTT terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS. “Harapan kami, nasabah-nasabah Bank NTT diberi sosialisasi kenyamanan menggunakan QRIS, sehingga masyarakat atau nasabah bisa lebih tahu”, kata Abdul Kadir. (L. Ng. Mbuhang)
