Makna kemerdekaan Indonesia dalam situasi Pandemi, bukan narasi tapi evaluasi total

  • Whatsapp

Jakarta, Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 kali ini bertema “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, pemilihan tema ini sudah tepat karena mengingat pemerintah harus membangun optimisme dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Penanganan Pandemi Covid 19 menurut data terakhir adalah total Kasus 3,8 juta, meninggal dunia 115 ribu, kasus baru 30.788 (rata-rata 7 hari 28.154 kasus baru), Kasus seluruh dunia mencapai 207 juta kasus baru dan yang meninggal dunia mencapai (terdata) 4,35 juta jiwa.

Menurut Pengamat Militer dan Pertahanan wibisono mengatakan bahwa untuk membuat visualisasinya menjadi lebih kompleks, progres kontemporer penanganan kesehatan ini bisa disatukan dengan data terkait kemiskinan, pengangguran, dan tentunya pertambahan utang pemerintah.

“Membangun optimisme bangsa untuk bangkit menyelesaikan pandemi Covid-19, dalam tema “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, bangsa Indonesia mewujudkan arti merdeka di masa sekarang ini dengan cara dapat terbebas dari pandemi COVID-19 dan terwujudnya harapan bangsa indonesia untuk menjadi negara maju,” ujar Wibisono menyatakan keawak media di Jakarta Selasa (17/08/2021).

Jadikan makna kemerdekaan tahun ini sebagai optimisme untuk bangkit dan berjuang bersama menyelesaikan pandemi COVID-19, imbuhnya.

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”kata wibisono

Merdeka adalah lepas dari belenggu penjajahan fisik. Mengapa kemerdekaan dibutuhkan? Paragraf ketiga pembukaan UUD 1945 menegaskan: supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas.

Wibi menambahkan bahwa peringatan HUT ke-76 RI hanya di atas kertas dan bersifat ceremonial saja, karena kemerdekaan saat ini belum terbebas dari kegelapan, kemiskinan, dan kebodohan.

“Saya kira peringatan HUT RI itu hanya ulang tahun di atas kertas atau kemerdekaan kertas, pemerintah seharusnya mengevaluasi total apa menjadi persoalan di tengah masyarakat, bukan narasi pidato HUT ke-76 RI yang tidak memiliki makna secara nyata,” pungkas Wibisono

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait