Makna Lebaran Bagi Anggota Dewan Jatim Ditengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

MALANG, Beritalima.com |
Lebaran 1441H tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana dalam kondisi pandemi Covid-19 tengah melanda seluruh dunia termasuk di Indonesia, salah satunya di Jawa Timur.

Segala macam aturan dikeluarkan oleh pemerintah, adanya kebijakan Physical distancing dan Social distancing, bahkan larangan mudik lebaran. Di Jawa Timur sendiri wilayah Surabaya Raya dan Malang Raya diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).Namun, upaya tersebut tak mengurangi jumlah pasien terinfeksi positif Covid-19.

Meski demikian, bagi sejumlah orang lebaran tahun ini ditengah pandemi Covid-19 tak mengurangi khidmatnya. Meski tak ada mudik dan unjung-unjung antar keluarga beda daerah, dengan menggunakan alat komunikasi via online, tak mengurangi makna lebaran ditengah pandemi Covid-19.

Menurut Anggota DPRD Jatim Agus Dono Wibawanto mengatakan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tetap dirumah saja sehingga dirinya bersama keluarga tetap dirumah saja meski saat ini tengah nuansa lebaran.

“Ya keluarga yang silaturahmi ke rumah tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. Kalau yang tidak bisa datang kerumah bisa melakukannya dengan media IT yang saat ini sudah sangat canggih. Semua masyarakat sudah bisa menikmati komunikasi seperti itu dan tetap dirumah saja,”jelas Agus Dono melalui Whatshapp, Kamis (27/5/2020).

Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan saat ini Malang Raya diberlakukan PSBB, banyak masyarakat tetap mentaati anjuran pemerintah. “ Banyak yang ada dirumah. Untuk saling mengunjungi satu sama lain menurut pantauan saya disekitar rumah tak ada. Himbauan pemerintah ditaati oleh masyarakat. Kalaupun ada mereka tetap menggunakan protokol Covid-19 antara lain menggunakan masker dan mencuci tangan,”sambung Agus Dono.

Pria asal Malang ini mengatakan suasana lebaran tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun lalu. Saat ini menjadi bergeser keprihatinan sebab suasana yang biasa menjadi tolok ukur ekonomi menjadi hambar.

“Biasanya kalau jelang lebaran banyak pasar yang berjubel, untuk berbondong-bondong belanja menyambut lebaran. Untuk saat ini pasar kurang bergairah dan pembeli sedikit dan semua belum bisa bersahabat dengan Covid 19. Masyarakat lebih senang dirumah saja meski jenuh dan bosan. Tapi demi memutus mata rantai pandemi Covid-19, masyarakat tetap dirumah saja,”ungkapnya.

Pria yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim ini mengatakan saat ini dirinya melihat pelan-pelan masyarakat harus mulai sadar bahwa pandemi ini benar-benar ada dan tiap saat akan mengintai masyarakat. “Kalau kita teledor tidak melakukan protokol kesehatan , tidak jaga jarak , tidak pakai masker dan tak dirumah saja akan menjadi berpeluang terpapar oleh Covid-19. Oleh sebab itu saatnya masyarakat sadar Covid-19 mengincarnya,”tambahnya.

Protokol Covid-19, kata Agus Dono, sangat penting untuk selalu di ingatkan kepada masyarakat agar bisa menjadi bagian dari budaya. “ kita tertib, bersih dan taat aturan yang sudah di tetapkan insyaallah semua akan sehat dan kita berdoa semoga pandemi covid 19 segera berakhir di Indonesia,”pungkasnya.

beritalima.com

Pos terkait