SURABAYA, beritalima.com | Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan agar para pejabat administrator dapat memaksimalkan peran dan amanat yang diemban saat ini. Termasuk memberikan kinerja terbaiknya bagi Pemprov dan Masyarakat Jatim.
Hal tersebut disampaikan Emil Dardak panggilan akrabnya itu saat membuka Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pejabat Administrator Tahun 2022 di Gedung Sasana Wiyata Praja, BPSDM Provinsi Jatim, Surabaya, Senin (28/11).
Menurut Emil, sudah menjadi kodrat setiap orang untuk menargetkan karir mapan. Hanya saja, ia menilai bahwa sebelum meniti tangga kepemimpinan, seseorang harus memberikan yang terbaik di masa kini.
“Jadi kita jangan melihat dari perspektif bagaimana mencapai atas saja, tapi juga mensyukuri memori hari ini. Harus dipikirkan bagaimana memaksimalkan peran sekarang dan memberi layanan penuh ke masyarakat,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, hal tersebut dipelajarinya saat merasakan menjadi anak dari Hermanto Dardak yang saat itu bekerja sebagai seorang ASN. Bahkan ketika sang ayah naik sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Emil mengungkapkan bahwa memori yang membentuknya hingga kini adalah profesionalitas yang ditujukkan Hermanto saat masih merintis karir.
“Jadi yang selalu tertinggal di benak saya bukan ketika beliau jadi Wamen, tapi saat beliau bekerja keras sebagai Kepala Bagin Perencanaan Umum di Departemen PU. Bagaimana beliau punya pride atas jabatan yang dipercaya,” tuturnya.
“Memori yang saya miliki sebagai anak pejabat eselon III saat itu, saya melihat sense of belonging beliau terhadap portofolionya dan tugas yang diberikan sangat besar. Jabatan beliau saat itu sama seperti jabatan jenengan sekarang, bahkan jabatan jenengan jauh lebih prominent. Jadi saya harap rasa syukur dan rasa kepemilikan seperti itu juga ada di diri panjenengan,” jelas Emil.
Untuk itu, lanjut Emil, paradigma pemerintahan harus diubah ke bentuk yang baru. Yaitu pada budaya kerja, mindset, dan tata kelola atau manajemen.
Pada budaya kerja, jelas mantan Bupati Trenggalek itu, dibutuhkan tidak hanya kerja keras namun juga kerja cerdas. Sedangkan pada mindset, paradigma penguasa harus diubah menjadi pelayan masyarakat yang mengabdi untuk publik.
“Selain itu, harus ada kolaborasi. Ini akan berdampak ke paradigma manajemen sehingga bisa tercipta manajemen yang sehat. Sekarang ini kita tidak bisa sendiri-sendiri,” jelasnya.
Selain itu, Emil menekankan pentingnya inovasi, kolaborasi, dan inisiatif (IKI) untuk pejabat di lingkungan Pemprov Jatim. Pasalnya, kemajuan zaman menuntut adaptasi cepat dan efisien yang memberi ruang bagi perkembangan.
“Minimal kita sudah harus berani mengakui kalau kita profesional. Sedangkan inisiatif itu action. Kalau kata Pak Nadiem Makarim, ide bisa dicuri. Tapi ide yang dieksekusi tidak bisa dicuri,” pungkasnya.
Emil juga mengingatkan, pengembangan kompetensi memang diharapkan akan meningkatkan karir. Hanya saja, posisi yang sekarang dipegang para pejabat administrator adalah posisi yang sangat strategis untuk menjaga kemaslahatan masyarakat Jawa Timur sehingga harus dimaksimalkan sebaik-baiknya.
Sebagai informasi, Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pejabat Administrator Tahun 2022 diadakan pada 28 November 2022 hingga 1 Desember 2022. Tercatat, ada sekitar 30 peserta dari berbagai instansi di lingkungan Pemprov Jatim yang mengikuti.
Acara yang dihelat dengan menggandeng BKD Jatim ini bertujuan untuk mencari bibit potensial di jabatan administrator. Yang mana, nantinya bisa menjabata sebagai Pimpinan Tinggi Pratama.
(red)