JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Matalitti didampingi senator daerah pemilihan Provinsi Nusatara Tenggara Timur (NTT), dr Asyera Respati Wundalero dan Wakil Ketua Komite II DPD RI yang membidangi pertanian, perikanan&perkebunan, Bustami Zainudin mendorong Bupati Sumba Barat Daya (SBD) untuk fokus pada keunggulan komparatif daerah.
“Potensi SBD di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan. Penting bagi Pemerintah Daerah SBD untuk fokus kepada sektor yang memiliki unggul komparatif itu. Caranya mengarahkan pembangunan SBD kepada rencana strategis daerah ke pembangunan sektor tersebut,” tutur LaNyalla.
Itu dikatakan LaNyalla saat diterima Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete dalam mengawali Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi NTT pekan ini. LaNyalla diterima Kornelis di Rumah Jabatan Bupati BSD di Tambaloka, Senin (22/3) malam. Selain Bupati, hadir pula Wakil Bupati SBD, Marten Christian Taka, pimpinan Forkompimda serta para pejabat Kabupaten SBD.
“Sektor pertanian salah satu potensi Kabupaten SBD. Karena itu, penting buat Pemda SBD fokus kepada sektor yang memiliki unggul komparatif. Caranya dengan mengarahkan rencana strategis daerah ke pembangunan ke sektor ini,” tutur LaNyalla.
Dikatakan, yang mesti diperhatikan fasilitasi manajamen distribusi barang, permudah arus logistik barang dan tata kelola suplay chain manajemen sehingga produk unggulan itu tidak menumpuk di SBD yang menyebabkan anjloknya harga saat suplay lebih banyak dari demand. “Inil terobosan dan kerja keras yang harus dilakukan pemimpin di daerah, khususnya daerah-daerah di luar Pulau Jawa,” ujar LaNyalla.
Dia meyakini jika biaya logistik murah, dan suplay chain manajemen ditata dengan baik, maka Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah akan meningkat. Dan, salah satu kunci meningkatkan kemandirian fiskal daerah adalah tingginya angka PDRB.
Sebab, tingginya PDRB suatu daerah berkorelasi dengan meningkat pertumbuhan ekonomi daerah. “Otomatis meningkatkan PAD. Dan, peningkatan PAD sejalan dengan peningkatan Indeks Kemandirian Fiskal,” ujar dia.
LaNyalla menilai memetakan dan menganalisa PDRB juga sangat penting untuk membantu membuat kebijakan daerah atau perencanaan. “Juga untuk melakukan evaluasi hasil pembangunan dan memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah,” papar dia.
Soalnya, muatan dari PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian di daerah dalam waktu satu tahun. “Sehingga fokus kita bagaimana menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga mendongkrak angka PDRB di daerah,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)