Malam jelang puncak hari pahlawan, K.H.Abubakar Abdul Jalil ,Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), Walikota Kediri, Abdullah Abubakar dan Kepala Kemenag Kota Kediri, Ahmad Zuhri berbaur dengan para jamaah yang mayoritas adalah siswa/siswi MAN 2 Kediri, menggelar doa bersama di TMP (Taman Makam Pahlawan) Joyoboyo. Doa bersama ini yang berlangsung malam hari ini, untuk pertama kalinya digelar dan diikuti juga anggota Kodim 0809/Kediri dan Polresta Kediri serta santriawan/santriwati, jumat (10/11/2017)
“Khususnya pada adik-adik MAN 2, betul memang yang dikatakan bapak Kepala Kemenag tadi, bahwa tempat ini adalah tempat yang mulia dan tidak sembarang orang dimakamkan di tempat ini. Ini adalah taman makam pahlawan, bahwa untuk dimakamkan disini ada syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh negara,” kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
”Sebagai contoh, minimal harus memiliki bintang gerilya atau bintang sakti. Untuk adik-adik silahkan lihat di goggle, benar atau tidak omongannya Dandim Kediri, bahwa bintang gerilya atau bintang sakti hanya diberikan oleh Presiden RI kepada setiap anggota TNI ,Polri dan masyarakat yang melaksanakan tugas negara dan bersedia mengorbankan jiwa dan raga, serta bisa dikatakan tidak kembali kerumahnya. Contoh saat perjuangan melawan Belanda, yang kembali dengan selamat bisa menunjukkan bintang gerilya atau bintang saktinya untuk dimakamkan di taman makam pahlawan,” lanjutnya.
Menurutnya, pahlawan adalah seseorang yang rela mementingkan bangsa dan negara. Hari Pahlawan diambil dari pertempuran di Surabaya, karena itu adalah puncak perjuangan. Dari segi kualitas dan kuantitas pertempuran yang terjadi di Surabaya, itulah paling hebat sepanjang sejarah. Pertempuran itu juga terkait dari resolusi Jihad pada 22 Oktober dan puncaknya 10 Nopember di Surabaya.
“Acara ini diawali dari ngobrol-ngobrol kami ,antara saya ,bapak walikota dan bapak Kemenag. Banyak para pahlawan yang tidak di makamkan di taman makam pahlawan ini. Untuk itu ,kita mari berdoa untuk semua para pahlawan dimanapun berada. Selain itu dengan kita mengadakan acara seperti ini, diharapkan kita bisa menjadi generasi penerus pahlawan-pahlawan berikutnya bagi bangsa dan negara,” jelas Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
Dalam doa bersama ini, Abdullah Abubakar mengingatkan agar generasi penerus saat ini agar meneruskan perjuangan para pahlawan dengan prestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Demikian juga Ahmad Zuhri, menghimbau agar generasi muda selalu mengingat apa yang sudah dilakukan para pendahulu dan para pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.