SURABAYA, Beritalima.com | Puluhan pemuda yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu di kawasan Jalan Genteng Besar Surabaya dibuat kaget. Pasalnya, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Satpol PP dan Linmas secara mendadak menggelar rapid test massal di tempat.
Agar pengunjung maupun pedagang di kawasan Jalan Genteng Besar tidak kabur, seluruh akses jalan di lokasi itu pun ditutup. Pengunjung maupun pedagang di kawasan itu tak diperbolehkan keluar area jika belum menunjukkan surat rapid test dengan hasil non reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, para pedagang maupun pengunjung setelah mengikuti rapid test di tempat langsung mendapatkan surat keterangan. Jika hasil rapid test non reaktif mereka diperbolehkan meninggalkan lokasi.
“Namun kalau tidak ada surat keterangan itu tidak bisa meninggalkan area. Sedangkan yang reaktif akan diisolasi di hotel, kita kerjasama dengan 5 hotel untuk menampung yang reaktif dari rapid test,” kata Febria saat ditemui di sela kegiatan, Sabtu (12/9/2020) malam.
Feny – sapaan lekat Febria Rachmanita juga memastikan, bahwa kegiatan seperti ini akan terus digelar secara berkala. Sementara untuk lokasinya, bakal dipilih secara acak. “Setiap (malam) minggu kita sidak, begitu ada kerumunan langsung kita periksa. Lokasinya bisa dua bisa juga tiga lokasi,” kata Feny.
Meski begitu, Kadinkes Surabaya itu kembali mengingatkan warga agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Warga juga diimbau rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, serta menjaga jarak. “Tadi terlihat terlalu bergerombol di area (Jalan Genteng Besar),” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menilai, sebelum digelar rapid test massal, pengunjung di sekitaran Jalan Genteng Besar terlihat ramai. Bahkan, mereka juga terlihat saling berdesakan tanpa menjaga jarak.
“Karena memang kita lihat di Genteng Besar ini tadi pengunjungnya banyak, maka kita lakukan rapid test terhadap pedagang dan karyawannya sekaligus pengunjung yang masih ada kita lakukan rapid,” kata Eddy.
Mantan Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini menjelaskan, dalam rapid test massal malam ini, pihaknya menerjunkan sekitar 50 orang anggota Satpol PP. Sedangkan tenaga medis dari Dinkes, berjumlah 20 orang. Sementara untuk jajaran Linmas ada 25 orang dengan ditambah petugas dari kecamatan 10 orang.
“Karena dari hasil temuan hari ini ternyata yang mulai kena disampaikan anak-anak muda, kita ingin melihat dan melakukan rapid test di kerumunan warung-warung seperti ini,” papar dia.
Dari data terakhir, setidaknya ada sekitar 45 orang yang mengikuti rapid test massal di Jalan Genteng Besar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 orang dinyatakan reaktif dan sisanya non reaktif. Bagi mereka yang reaktif, langsung menjalani isolasi di hotel sembari dilakukan pemeriksaan swab. (*)