PAMEKASAN, Beritalima.com- Malam Nisfu Sya’ban merupakan tanda untuk menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan. Sebagian warga di Pamekasan metradisikan pada waktu sore hari dengan istilah bahasa Madura Arebbe, membuat makanan Kue beranika ragam khas Madura dengan di antar ke mesjid, dan Musholla, para tetangganya. dan di malam harinya setelah Ba’da Mangrib di berbagai Mesjid dan Musholla bergema lantunan ayat Suci Al- Qur’an.
Kegiatan ini merupakan sebuah tradisi bagi umat Islam, Khususnya Dusun Somber Desa Panaguan, Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Madura. dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Banyak kegiatan yang dilakukan di malam Nisfu Sya’ban tersebut, Kamis (11/05/2017).
Maryam( 60 )warga Dusun Somber Desa Panaguan Larangan Pamekasan pada waktu cek in rekcek beritalima.com mengatakatan” masyarakat sekitar sudah terbiasa dengan tradisi Arebbe, membuat makanan dan beranika ragam Kue Khas Madura untuk di antarkan ke Mesjid dan Musholla, bahkan kepada tetangganya di sekitarnya,”.tuturnya.
” Malam Nisfu Sya’ban adalah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, menurutnya malam ini adalah malam pengampunan. dan warga sekitar sudah terbiasa dengan kata istilah Arebbe,” terangnya.
” Dan selain itu warga sekitar juga sehabis sholat mangrib, melaksanakan membaca Al-Qur’an, Tahlil bersama baik di Mesjid, Musholla dan di rumah- rumah,” dan sehabis itu saling berjabat tangan antar sesamanya,” lanjutnya.
” Tradisi ini sudah mulai dulu dari leluhur kita, maknanya dari Nisfu Sya’ban adalah malam penuh ampunan bagi umat Islam. dengan kepercayaan kita masing- masing. Dan selain itu dengan adanya Arebbe antar sesama, terciptanya hubungan kerukunan, keharmonisan antar tetangga, dari segala aspek,” pungkasnya
Reporter : Andy.k