JAKARTA, beritalima.com – Pertukaran budaya melalui program pertukaran pelajar AFS dan Kennedy Lugar Youth Exchange and Study berjalan sejak tahun 1955, dikelola Yayasan Bina Antarbudaya. Yayasan ini merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, kepemudaan, dan sosial. AFS Intercultural Program berbasis di New York, Amerika Serikat, sebuah organisasi yang berbasis relawan yang tertua dan terbesar di dunia.
Demikian hal ini diucapkan Anisa Gita Pratiwi, Public Relation & Fundrising Coordinator Bina Antarbudaya, Sabtu (3/8/2019) saat press conference dalam rangka malam perpisahan siswa – siswi terpilih yang akan melakukan pertukaran budaya, di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah.
“Malam ini, Bina Antarbudaya melepas 57 siswa yang mengikuti program AFS ke 19 negara. Dan 80 siswa lainnya akan berangkat menuju Utah, Amerika Serikat melalui program KL – YES, yang disponsori penuh oleh pemerintah Amerika Serikat melalui American Council for International Education dan AFS, USA. Serta 26 siswa yang akan berangkat ke Jepang melalui program Asia Kakehashi Project,” terangnya.
Pesta perpisahan yang diselenggarakan di Gedung Pewayangan Kautaman ini, merupakan ajang penampilan bakat yang hanya bisa disaksikan setahun sekali, namun Farewell Party tahun 2019 ini, bertajuk ‘Gema Cerita Nusantara’, yang mengisahkan tentang perselisihan antar suku dalam suatu negara.
“Perselisihan ini mencerminkan kesombongan setiap suku dalam menunjukkan kehebatannya. Keburukan tiap suku terkuak saat raja menyelenggarakan sayembara untuk menyenangkan hati putri raja. Pertunjukan itu dibawakan oleh 148 siswa siswi pertukaran pelajar AFS & YES 2019/2020 dari seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Sementara dijelaskan Olivia Charis Kusuma, 17th, salah satu sisiwi SMA kelas XI di Surabaya, Jawa Timur, akan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika Serikat selama 11 bulan dan tinggal di orang tua angkat, sekolah seperti biasa di SMA yang ada di Amerika Serikat, dan mengenal budaya lingkungan keluarga angkat. Ternyata 1 dari sekian banyak yang akan diberangkatkan, sudah belajar mandiri dan sudah menghilangkan budaya manja terhadap orang tua dan saudara kandungnya.
“Pertukaran budaya antar pelajar melalui AFS, Yayasan Bina Antarbudaya akan menerima semua sekolahan termasuk madrasah dan swasta, dan tidak hanya satu lembaga sekolah,” jelasnya. ddm