JAILOLO, beritalima.com – Acara puncak Festival Teluk Jailolo 2019 berlangsung meriah. Kemeriahan berasal dari dua acara yang digelar di Panggung Festival Teluk Jailolo, Sabtu (29/6) malam. Pertama atraksi Sasadu On The Sea karya koreografer kelas dunia Eko Supriyanto. Dan yang kedua penampilan penyanyi Glenn Fredly.
Eko Supriyanto adalah koreografer yang terlibat di balik suksesnya opening ceremony Asian Games 2018 lalu. Atraksi dari pria yang kerap dipanggil Eko Pece itu tampil lebih dahulu. Sasadu On The Sea mengangkat tema Sang Penjaga.
Atraksi ini mengajak anak-anak muda agar bangga terlahir di Jailolo. Karena, Jailolo kaya akan rempah. Seperti cengkeh, pala, kopra, gunung, dan laut. Kekayaan ini harus dijaga bersama. Dan harus bergandengan tangan. Atraksi ini mendapat sambutan luar biasa.
Setelah Sasadu On The Sea, keseruan dilanjutkan Glenn Fredly. Sejak awal, penyanyi bersuara merdu ini membuat heboh. Glenn datang dari tengah-tengah masyarakat. Ia menggunakan kaos putih polos berbalut jaket berbahan jeans.
Glenn yang baru pertama kali datang ke Jailolo, mengaku langsung jatuh hati. Ia tak lupa mengajak seluruh masyarakat Halmahera untuk menjaga rempah-rempahnya.
“Beta memang lahir di Jakarta. Tapi Glenn merasa ada di rumah. Saya sudah jatuh dengan Halmahera. Mari kita sama-sama menjaga rempah-rempah Halmahera. Karena inilah kekayaan kita,” kata penyanyi yang meroket namanya bersama band Funk Section bersama Mus Mujiono.
Dalam aksinya, Glenn membawa sejumlah lagu yang sukses membuai ribuan pengunjung. Ada lagu Terpesona, Kasih Putih. Ia juga membawakan lagu Kala Cinta Menggoda milik Chrisye, dan lagu milik Gombloh Di Radio, juga sejumlah lagu lain.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata Hariyanto mengatakan Festival Teluk Jailolo merupakan salah satu event dalam rangkaian Calendar of Event tahun 2019. Event ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. Baik nusantara maupun mancanegara.
“Kita berharap event ini bisa mendatangkan leih banyak wisatawan ke Maluku Utara. Karena, hal tersebut akan turut berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan di Indonesia,” papar Hariyanto yang hadir mewakili Kementerian Pariwisata.
Sedangkan Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Muh Ricky Fauziyani, menilai Festival Teluk Jailolo adalah event budaya. Banyak kegiatan unik dan menarik yang digelar di dalamnya. Salah satunya Sasadu on The Sea.
“Sasadu memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan. Semoga Festival Teluk Jailolo ini dapat meningkatkan spirit masyarakat Halmahera Barat. Khususnya, generasi muda. Khuususnya dalam membangun pariwisata Maluku Utara. Sehingga, akan memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan pariwisata Indonesia,” katanya.
Festival Teluk Jailolo adalah event tahunan yang menasuki tahun pelaksanaan ke-11 kalinya. Menurut merupakan bentuk promosi potensi pariwisata Maluku Utara. Khususnya, potensi wisata budaya.
“Event tahunan ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan citra Maluku Utara. Terutama Kabupaten Halmahera Barat. Event ini menjadi penegas Halmahera Barat sebagai daerah yang aman dan layak untuk dikunjungi dan dijadikan destinasi wisata dunia,” paparnnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasinya terhadap suksesnya pelaksanaan Festival Teluk Jailolo 2019. Menurutnya, keputusan Maluku Utara dan Halmahera Barat untuk mendukung sektor pariwisata sudah sangat tepat. Karena, pariwisata adalah sektor masa depan Indonesia.
“Seperti yang telah kita ketahui bersama, sektor kepariwisataan telah ditetapkan sebagai kegiatan prioritas nasional. Bahkan Presiden RI juga telah menyampaikan bahwa pariwisata merupakan Core Ekonomi bangsa Indonesia. Penetapan ini telah diikuti dengan serangkaian capaian dan prestasi yang cukup membanggakan kita semua,” paparnya.
Capaian yang dimaksud diantaranya peringkat ke-6 kategori negara terindah di dunia berdasarkan situs Rough Guides. Selain itu, Indonesia masuk dalam Top 20 negara (Ay)