Jakarta, beritalima.com| – Dua daerah di Indonesia, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang, Jawa Timur, resmi ditetapkan sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau kota keatif dunia, bertepatan dengan World Cities Day 2025.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Keberhasilan Ponorogo dan Malang menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network membuktikan bahwa potensi ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Ini bukan hanya prestasi daerah, tetapi juga bagi seluruh ekosistem kreatif nasional,” ujarnya.
Kementerian Ekraf memegang peran sentral dalam proses seleksi nasional nominasi anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025. Komisi Nasional Indonesia antuk UNESCO (KNIU) sebagai representasi menunjuk langsung Kementerian Ekraf dan berkolaborasi sebagai Focal Point Nasional dalam prosesnya.
Tidak hanya menjadi fasilitator utama, tetapi juga pengarah dalam memastikan kesiapan kabupaten/kota untuk bersaing di tingkat global. Membangun komunikasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, serta menggandeng berbagai organisasi mengembangkan jejaring dan sosialisasi program. Pendekatan kolaboratif hexahelix ini menjadi fondasi kuat dalam membangun jejaring kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih jauh, Kementerian Ekraf juga berperan aktif dalam seluruh tahapan seleksi mulai dari pembentukan Panitia Seleksi Nasional, penyusunan kriteria penilaian, sosialisasi ke pemerintah daerah, hingga pendampingan teknis dalam simulasi penyusunan dossier UCCN. Proses seleksi yang ketat dan terstruktur ini memastikan bahwa kota-kota yang diusulkan benar-benar menempatkan kreativitas sebagai inti pembangunan.
Penetapan dua daerah tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, yang menetapkan 58 kota baru dari berbagai negara sebagai anggota jaringan kreatif global tersebut.
“Kota-Kota Kreatif UNESCO menunjukkan bahwa budaya dan industri kreatif dapat menjadi penggerak nyata bagi pembangunan. Dengan menyambut 58 kota baru, kami memperkuat sebuah Jaringan di mana kreativitas mendukung inisiatif lokal, menarik investasi, dan mempromosikan kohesi sosial,” ucap Audrey dilansir dari laman Unesco.
Penetapan ini menegaskan komitmen Ponorogo dan Malang dalam menjadikan kreativitas sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Kabupaten Ponorogo terpilih sebagai Creative City of Craft and Folk Art, sementara Kota Malang sebagai City of Media Arts. Keduanya kini menjadi bagian dari 408 kota kreatif internasional bersama lebih 100 negara tergabung dalam jaringan UNESCO Creative Cities Network, sebuah ekosistem global yang berfokus pada inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas budaya.
“Kami melihat kreativitas lokal sebagai energi baru pembangunan. Dari seni rakyat Ponorogo hingga inovasi digital Malang, semuanya merepresentasikan semangat The New Engine of Growth, pertumbuhan yang berangkat dari kreativitas dan keberagaman budaya di mulai dari daerah,” jelas Menteri Ekraf.
UNESCO sendiri menyoroti kontribusi kota-kota kreatif dalam membangun kehidupan perkotaan yang berpusat pada manusia dan budaya. Sejak diluncurkan pada 2004, UCCN telah mendorong inovasi sosial melalui tujuh bidang utama: Crafts and Folk Art, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts, dan Music. Tahun ini, UNESCO untuk pertama kalinya memperkenalkan kategori baru, yaitu Creative Cities of Architecture, sebagai bentuk perluasan ruang ekspresi kreatif global.
Jurnalis: abri/dedy








