Malang Raya, Pemilihan 2024 Parpol Utak Atik Paslon

  • Whatsapp
George Da Silva Pemerhati Politik

Oleh : George da Silva Calon Doktor Konsentrasi Sosial Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota serentak, 27 November 2024 Partai Politik (Parpol) mencari dukungan/simpatik dari masyarakat. Perkembangan dan situasi aspirasi masyarakat, Parpol menyusun Paslonnya dan mengutak atik (fiddling) mana yang paling cocok dipertaruhkan dalam pemilihan. Parpol saling mengintip lawan tandingnya, agar meraih suara terbanyak.

Bacaan Lainnya

Berbagai Parpol di Malang Raya telah membuka pengambilan formulir pendaftaran, bahkan ada yang menutup seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Senin (6/5/2024) dan pendaftaran 25/5/ 2024. Ada pengambilan formulir melalui online. Nama-nama yang muncul sudah tidak asing lagi ada petahan/anggota DPR/DPRD/profesi. Di Kota Batu Punjul Santoso (Ketua DPC PDI-P Kota Batu/mantan Wakil Walikota Batu dua periode), Didik Gatot Subroto (Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang/Wakil Bupati Malang), Kris Dayanti Anggota DPR/PDI-P, Nurochman (PKB/Angota DPRD Kota Batu), Herly Suyanto (Gerinda/Wakil Ketua DPRD Kota Batu), Ludi Tanarto anggota DPRD Kota Batu/PKS yang meraih suara terbanyak di Kota Batu 5.625, Didik Macmud Ketua DPD Golkar Kota Batu/Anggota DPRD.

Kota Malang Ahmad Farih Sulaiman (Sekretaris PKB Kota Malang/Anggota DPRD Kota Malang), Tabrani (ASN Kota Malang), Peni Suparto (mantan Walikota Malang) dua periode menyusul pendaftaran melalui PKB. Wahyu Hidayat Pj. Walikota Malang melalui PDI-P/Gerinda/PSI, Sofyan Edi Jarwoko (mantan Walikota Malang) melalui Golkar, dan Ahmad Fuad Rahman (Anggota DPRD Kota Malang/PKS), Sutiaji (mantan Walikota Malang/Ketua DPC Demokrat Kota Malang). Kabupaten Malang, Sanusi (Bupati Malang PDI-P), Gunawan (Anggota DPRD Provinsi Jatim/PDI-P), HM. Kholiq (Ketua DPC PKB/Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang), menyusul Hj. Latifah Sohib (mantan Anggota DPR/mantan rival HM. Sanusi/Didik Gatot Subroto), Suhadi Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang/Anggota DPRD Provinsi Jatim, Kresna Dewanta Phrosakh anggota DPR/NasDem.

Berebut Simpatik Prof. Miriam Budiharjo, politik berhubungan dengan masalah kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution). Disimpulkan merebut kekuasaan untuk mensejahterakan rakyat dengan berbagai kebijakan maupun disribusi kekuasaan. Paslon diharapkan bisa membawa perubahan, kesejahteraan. Parpol berebut simpatisan dari konstituen/masyarakat mendukung para calon dalam pemilihan bupati/walikota di Malang Raya. Parpol memasang strategi dan taktik untuk menggaet tokoh-tokoh/elite politik internal dan membuka kesempatan Parpol lainnya ingin maju melalui Parpol yang dibidik. Ada Parpol yang membuka gelombang kedua menjaring tokoh/elite politik yang benar-benar ingin memajukan, pembaharuan dan mensejahterahkan warga/rakyat di Malang Raya. Daerah ini, memiliki potensi alam, sumberdaya manusia ada sekitar 54 perguruan tinggi negeri/swasta, sehingga memberi peluang kepada akademisi mengembangkan ilmunya dan pengabdian kepada masyarakat melalui pencalonan.

Analisa Siapa Calon

Berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, baliho/spanduk yang bertebaran di berbagai pelosok, berita berbagai media massa cetak/online/tv/radio, berbagai grup WA merupakan aspirasi masyarakat terhadap idolanya. Undang-undang No 10/2016 tentang Pemilihan Gubernur/Bupati/Walikota Pasal 40 ayat (1) Parpol/gabungan Parpol dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan peroleh paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPRD atau 25% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum angota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Kabupaten Malang jumlah kursi bisa diusung Parpol hanya PDI-P dan PKB memiliki lebih dari 10 kursi, di Kota Malang hanya PDI-P memperoleh 9 kursi, di Kota Batu minimal 6 kursi, tetapi semua Parpol tidak mencukupi. Di Kota Malang PDI-P perlu berkoalisi dengan beberapa Parpol, sedangkan di Kota Batu harus berkoalisi. Ada ketentuan yang tidak tertulis Parpol Gerinda dan PSI berkolasi di tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk mengusung calonnya dan dapat berkoalisi. Kabupaten Malang PDI-P perlu berkolaisi dengan Gerdinda, dan PKB berkoalisi dengan Nasdem atau partai lainnya.

Menarik pasangan di Kota Malang, bisa terjadi Pj. Walikota Wahyu Hidayat maju Walikota yang mengusung PDI-P dengan Didik Gatot Subroto sebagai wakil bersama pengusung Parpol Gerinda dan PSI. Juga bisa mendampingi Wahyu adalah Dewanti Rumpuko, dan Sri Untari Bisowarno. Didik Gatot Subroto dan Sri Untari bisa ditempatkan di Kota Malang/Kota Batu/Kabupaten Malang. Tabrani sebagai Walikota dan Peni Suparto Wakil Walikota melalui PKB, dan Farih PKB bisa mendampingi. Juga Fuad PKS bisa mendapingi Tabrani, atau Tabrani bersama Sofyan Edi. Sutiaji bisa jadi walikota pengusung Demokrat dan wakilnya Fuad dari PKS. Diperkirakan ada 3 Paslon.

Kabupaten Malang Sanusi sebagai petahana PDI-P dan Wakilnya Gunawan PDI-P atau Suhadi Golkar. Hj. Latifah Sohib calon bupati dan wakilnya Kresna Dewanta Phrosakh anggota DPR/NasDem. Di Kabupaten terjadi perseteruan antara HM. Sanusi dan Hj. Latifah Sohib. PKB masih membuka pintu untuk Sanusi, karena pada acara pembekalan Bacakada Sabtu (4/5/2024) diundang. Peristiwan lima tahun lalu terulang lagi Sanusi menunggu rekemom dari PKB tidak keluar, akhirnya digaet oleh PDI-P.

Sedangkan di Kota Batu Kris Dayanti sebagai calon walikota dan wakil walikota Edy Junaidi Direktur PDAM Kota Batu, atau Herly Suyanto dari Gerinda. Kris Dayanti akan berhadapan dengan orang kuat Nurochman (PKB). Ludi Tanarto PKS bisa berpasangan dengan Didik Machmud. Diperkirakan 3 Paslon.

beritalima.com

Pos terkait