Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Kami bertiga berangkat ke Monokwari -Papua tapi yang terkena sakit malariaadalah Pak Gilbert usia 48 tahun. Badan menggigil gemetaran dan panas dingin tak menentu,nafsu makan tak menentu, setalah ke RS umum Papua baru tahu pak Gilbert sakit Malaria. Setelah m8num obat seminggu ,penyakit jadi baik dan bisa beraktifitas kembali
Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa visrus Dengue. Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa
Penyakit ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lain melalui gigitan nyamuk anopheles yang terinfeksi parasit.Begitu terinfeksi penyakit ini, penderita malaria bisa merasakan gejala penyakit ringan sampai parah, tergantung jenis parasit dan kondisi tubuh penderita. Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil beberapa hari setelah terinfeksi parasit yang dibawa oleh nyamuk.Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila diatasi dengan tepat. Sebaliknya, jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.
GEJALA MALARIA
1. Demam & badan panas dingin
2. Tidak enak badan
3. Sakit kepala
4. Mual & Muntah
5. Diare & Sakit perut
6. Nyeri otot atau sendi
7. Kelelahan
8. Napas pendek-pendek dan cepat
9. Detak jantung cepat & batuk
Beragam gejala penyakit malaria di atas sekilas mirip flu atau penyakit infeksi lainnya.
KELOMPOK RESIKO TINGGI MENDERITA MALARIA
1. Balita
2. Lansia
3. Ibu hamil dan janin yang dikandungnya
PENYEBAB MALARIA :
Digigit oleh nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium ,Berdasarkan NHS, dari sekian jenis parasit plasmodium, penyakit malaria kebanyakan disebabkan oleh:
1. Plasmodium falciparum ( Deman setiap hari)
Parasit ini jamak ditemukan di Afrika. Jenis biang penyakit malaria ini paling umum menyerang dan bisa memicu infeksi parah yang berdampak fatal di seluruh dunia.
1. Plasmodium vivax ( Deman setiap 3 hari)
Parasit ini biasanya ditemukan di Asia dan Amerika Selatan. Parasit ini menyebabkan gejala malaria yang lebih ringan daripada Plasmodium falciparum.Kendati ringan, namun biang penyakit dapat bertahan di hati atau liver sampai tiga tahun, dan dapat menyebabkan kekambuhan.
1. Plasmodium ovale ( Deman setiap 3 hari)
Parasit ini cukup jarang dan umumnya berkembang di Afrika Barat. Biang penyakit malaria ini juga dapat bertahan di liver selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala.
1. Plasmodium malariae ( Deman setiap 4 hari )
Parasit ini cukup langka dan biasanya hanya ditemukan di wilayah Afrika.
1. Plasmodium knowlesi
Seperti parasit dari Afrika, penyebab penyakit malaria ini juga cukup langka dan hanya ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara.
PATOGENESIS MALARIA
Di Indonesia, jumlah penderita malaria cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun, masih banyak yang menderita malaria di beberapa provinsi di wilayah timur, seperti Papua dan Papua Barat. Sementara itu, provinsi DKI Jakarta dan Bali sudah masuk kategori provinsi bebas malaria. Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk pembawa parasit Plasmodium. Gigitan nyamuk tersebut akan menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia, kemudian menetap di organ hati sebelum menyerang sel darah merah.Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Gejala muncul dalam tiga tahap selama 6–12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu keluar banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal.
Penyakit ini bisa menular dengan perantara gigitan nyamuk anopheles betina terinfeksi parasit plasmodium.
Nyamuk anopheles betina dikenal sebagai “nyamuk malam” karena paling sering menggigit antara senja sampai menjelang fajar.Jika nyamuk menggigit penderita malaria, nyamuk bisa terinfeksi malaria dan menyebarkan parasit ke orang lain.Namun, perlu diingat, penyakit ini tidak bisa menular secara langsung dari satu penderita ke orang sekitarnya.Setelah digigit nyamuk yang terinfeksi malaria, parasit penyebab penyakit malaria bakal memasuki aliran darah dan bersarang di liver atau hati.Infeksi akan berkembang di liver sebelum masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah.Parasit tersebut juga bisa tumbuh dan berkembang biak di sel darah merah. Secara berkala, sel darah yang terinfeksi bisa pecah, dan melepaskan lebih banyak parasit ke dalam darah.Sel darah yang terinfeksi biasanya pecah setiap 48 sampai 72 jam. Setiap kali pecah, penderita akan mengalami demam, menggigil, dan berkeringat.Selain menular lewat gigitan nyamuk, penyakit malaria juga bisa menular lewat transfusi darah dan berbagi jarum suntik yang tidak steril
PENULARAN MALARIA BISA MELALUI
1. Dari ibu hamil ke bayinya yang belum lahir
2. Berbagi jarum
3. Transfusi darah
4. Transplantasi organ
FAKTOR RESIKO TERKENA MALARIA BILA
1. Kondisi lingkungan jelek
2. Imunitas menurub
3. Penderita HIV
DIAGNOSA PENUNJANG
1. Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis untuk menentukan ada tidaknya spesies, stadium dari plasmodium.
2. Rapid diagnostic test (RDT).
TERAPI MALARIA
1. Klorokuin Fosfat
Klorokuin adalah pengobatan pilihan untuk setiap parasit yang sensitif terhadap obat. Tetapi di banyak bagian dunia, parasit resisten terhadap klorokuin, dan obat tersebut tidak lagi merupakan pengobatan yang efektif.
2. Terapi Kombinasi Berbasis Artemisinin (ACT)
ACT adalah kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda. Ini biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk malaria resisten klorokuin. Contohnya termasuk artemether-lumefantrine (Coartem) dan artesunat-meflokuin.
2. Obat Antimalaria Umum Lainnya
Ini termasuk atovaquone-proguanil (Malarone), quinine sulfate (Qualaquin) dengan doksisiklin (Oracea, Vibramycin), dan fosfat primakuin.
KOMPLIKASI MALARIA
1. Anemia
2. Malaria Serebral
3. Gagal hati
Penularan dapat dicegah dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap risiko gigitan nyamuk dan kebersihan lingkungan. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, kawat kasa nyamuk, atau perlindungan lainnya. Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin 100 mg/hari diminum 2 – 3 hari sebelum bepergian ke daerah endemik malaria sampai dengan 4 minggu setelah pulang (tidak boleh dikonsumsi lebih dari 6 bulan). Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak di bawah 8 tahun.
Demikian sekilas info,semoga bermanfaat.
RobertoNews 1600《 12.8.22(06.00)》
• Praktisi Dokter& Penulis Ilmu Kesehatan