Malaysia Menduduki Peringkat Pertama Kunjungan Wisatawan Ke Aceh

  • Whatsapp

ACEH, Beritalima – Sebanyak 38 perwakilan agen dan biro perjalanan wisata yang terdiri dari 36 orang asal Malaysia, serta satu orang dari Batam dan Medan melakukan “familiarization trip” (fam-trip) ke Aceh selama tiga hari di bulan Juli 2017.

 

Kegiatan pengenalan destinasi wisata di Aceh yang disponsori oleh Aceh Great Wall Tour bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh ini disambut langsung oleh Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi di ruang rapat dinas setempat yang didampingi langsung Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani.

 

Dalam sambutannya, Reza menyebutkan bahwa kunjungan 38 peserta fam-trip yang umumnya berasal dari Malaysia menjadi salah satu indikator penting bahwa industri pariwisata Aceh yang sedang bangkit pascatsunami sungguh diperhitungkan oleh pelaku industri pariwisata di luar negeri, khususnya Malaysia sebagai salah satu pasar utama wisatawan mancanegara ke Aceh.

 

Kunjungan 38 agen dan biro perjalanan dalam rangka fam-trip ke Aceh tidak hanya menjadi kado istimewa bagi Aceh pascalebaran Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah dengan mempromosikan paket wisata “Pesona Idul Fitri di Aceh” media untuk mempromosikan berbagai daya tarik wisata Aceh lainnya,” katanya.

 

Reza juga mengatakan kedatangan agen dan biro perjalanan ini juga menjadi momentum untuk membuktikan kepada pelaku industri pariwisata Malaysia bahwa Aceh layak untuk dikunjungi oleh siapun sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menarik.

Kita akan terus membangun industri pariwisata Aceh dan menjadikan negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia sebagai salah satu pasar utama wisatawan ke Aceh dan melakukan berbagai upaya pembangunan industri pariwisata, khususnya dalam pengembangan sektor 3A meliputi Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan,” tambahnya.

 

Kehadiran peserta fam-trip dari Malaysia ke Aceh sudah seharusnya menjadi penyemangat bagi pelaku industri pariwisata Aceh lainnya lebih kreatif dan berinovasi dalam mengemas sejumlah paket-paket wisata yang menarik dan unik dalam rangka menarik wisatawan dari Malaysia.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani juga menambahkan, adanya kegiatan sejenis fam-trip dari wisatawan mancanegara ini juga menjadi bagian dari pendukungan program Kementerian Pariwisata dalam mewujudkan angka 20 juta kunjungan wisman ke Indonesia di tahun 2019.

 

Kehadiran peserta fam-trip dari Malaysia ke Aceh diharapkan tidak hanya berdampak positif dalam membangun pencitraan positif tentang Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia, namun juga menjadi tren positif bagi pariwisata di Indonesia,” ujar Rahmadhani.

Kehadiran rombongan ini, tambah Rahmadhani juga akan memotivasi pelaku industri pariwisata Aceh lainnya untuk terus membangun kerja sama antar pelaku industri pariwisata yang ada di dua negara, baik yang ada di Malaysia sebagai local partner dan juga yang ada di Indonesia dan Aceh pada khususnya.

 

 Salah seorang peserta fam trip dan juga Sekretaris Jenderal Asosiasi Pelaku Pariwisata Bumi Putra Malaysia, Shuhaida Borhan mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaannya selama berada di Aceh.

 

Sebuah keharuan mendalam karena akhirnya saya dapat berada di Aceh. Sudah lama saya ingin berkunjung ke Aceh untuk menikmati pesona budaya dan alam Aceh, khususnya wisata Tsunami. Aceh begitu indah dan masyarakatnya yang ramah. Saya akan berusaha membawa tamu ke Aceh dari Malaysia, “sebutnya.

 

Sejak hari pertama kedatangan di Aceh, peserta fam-trip langsung diajak meliput berbagai keunikan dan daya tarik pariwisata Aceh, khususnya wisata yang ada di Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Selain meliput, peserta fam-trip juga melakukan shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman dan berbelanja di Pasar Aceh, Banda Aceh.

 

Mahlizar selaku Pimpinan “The Great Wall Tour” menyatakan bahwa kehadiran peserta fam-trip dari Malaysia diharapkan akan berdampak pada kemajuan industri pariwisata Aceh.

“Saya berharap kehadiran peserta fam trip dari Malaysia akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Malaysia ke Aceh, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada upaya pemberdayaan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan masyarakat Aceh, khususnya di sektor pariwisata,” ungkap Mahlizar,’’(AA79)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *