beritalima.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Malonda menegaskan bahwa saat ini masih ada pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh segenap bangsa Indonesia.
PR itu menurutnya adalah sikap dan kesadaran diri bangsa tanpa menyalahkan kelompok ataupun individu lainnya dalam membangun bangsa.
“Kesadaran individu dan kolektiflah yang membuat bangsa ini bisa diperhitungkan pada masa akan datang,” terang Malonda secara konprehensif pada acara sosialisasi empat pilar.
Acara empat pilar tersebut berlangsung di Aula Gedung PGRI kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Acara tersebut dilaksanakan bersama para tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat berlangsung sangat hangat dan interaktif dengan membicarakan arah bangsa kedepannya. (13/09/2018)
Hal ini, lanjut Malonda, perlu menjadi renungan bersama, dalam masa pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Karena menurut Malonda kondisi saat ini sepertinya rentan sekali dengan konflik antar saudara.
“Menjadi pikiran bersama, jangan sampai diantara satu keluarga beda pilihan menjadi celah untuk bersitegang terusiknya kerukunan,” tegasnya lagi.
Saat acara sosialisasi, Hadirsan, salah satu peserta juga memberikan masukan kepada semua para hadirin agar tensi politik yang berkembang pada masyarakat harus ditekan.
Hadirsan juga berharap, kondisi saat ini bisa dijadikan sebagai momemtun untuk mendewasakan bangsa Indonesia.
“Ini merupakan ajang pendewasaan diri dalam berdemokrasi tentunya harus dikawal bersama, dikarenakan Negara ini cukup luas, oleh karenanya kita mulai dari wilayah kita, keharmonisan dan kerukunan dalam menjelang pemilu harus kita jahit bersama,” terang Hadirsan.
Dilanjutkan Malonda, bahwa pilar kita dalam berbangsa ini bertumpu pada empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Seperti kita ketahui dalam mengelola Negara yang begitu luas perlu menjadi pikiran bersama, kita harus berdaulat atas air dan tanah kita,” tutupnya. (rr)
