Masohi. Berita Lima. Com
Meski upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease tahun 2019 atau Covid-19, terus dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), untuk masyarakat Malteng tidak terjangkit Covid-19. Ternyata setelah Pemkab Malteng mengeluarkan intruksi untuk isolasi mandiri bagi masyarakat Malteng dan karantina bagi masyarakat yang baru datang dari daerah pandemi Covid-19 per tanggal 23 Maret 2020.
Kemudian pada Minggu 5 April 2020, tiga orang masyarakat Malteng asal Negeri Haria Kecamatan Saparua Timur positif terpapar virus Covid-19.
Dan pada hari itu juga, oleh tim kesehatan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku langsung di evakuasi untuk di isolasi di RSU Haulusi Ambon untuk diberikan penanganan lanjutan sesuai prosudur yang ditetapkan pemerintah. “Malteng sudah tiga orang di Negeri Haria Kecamatan Saparua Timur positif terpapar virus Covid-19 sesuai hasil Rapid Test Positif (RDT). Namun kita juga masih menunggu hasil test laboraturium dari jakarta, hasilnya positif sesuai RDT atau tidak, mereka satu keluarga sudah di evakuasi oleh Tim Gugus Tugas Provinsi ke RSU Haulusi Ambon, ” jelas Bupati Malteng Tuasikal Abua, SH yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Malteng, kepada wartawan usai membuka kegiatan Musrembang Kabupaten Senin, (6/4/20) di Gedung Baeleo Soekarno Masohi.
Setelah positif terpapar Covid-19 kata Tuasikal, pihaknya langsung memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Malteng maupun pihak RSU dan Puskesmas yang ada di Saparua dan Saparua timur untuk melakukan identifikasi atau dapat menghubungi pasien, siapa saja yang sudah berhubungan untuk dilakukan pemeriksaan Rapid Test.
“Kita sudah perintahkan pihak Dinkes Malteng untuk kordinasi RSU dan Puskesmas yang ada di seluruh Saparua untuk dilakukan Rapid Test terhadap siapa yang sudah berhubungan dengan pasien postif Covid-19. Ini dilakukan untuk penanganan selanjutnya, namun saya minta kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik dan risau tetapi kita berharap tidak ada masyarakat Saparua dan Saparu Timur yang tertular,” tegasnya.
Setelah Kecamatan Saparua di tetapkan positif Covid-19 lanjut Bupati, pihaknya akan mengambil langka-langka dalam hal ini akan lebih memperketat pintu masuk Kecapatan Saparua, apakah untuk sementara pintu masuk dan wilayah lease ditutup atau tidak.
“Mau ditutup pintu masuk atau tidak, masih ada dalam kajian mempertimbangkan berbagai aspek. Namun untuk seluruh kecamatan kita buat pos dan perketat masyarakat yang masuk harus menunjukan KTP. Jika bukan ber KTP setempat dan tidak berkepentingan sangat penting tidak diijinkan masuk. Dan kita sudah berikan himbauan kepada setiap raja untuk hindari dulu kunjungan ke sesama negeri tetangga begitu juga ke negeri yang lain. Bila ada warga yang masuk ke negeri untuk urusan penting, maka raja perlu memberikan batas waktu kunjungan berapa lama menetap dalam negeri, ini untuk kepentingan bersama,” ucapnya. (Uc01)